Categories
Kesehatan

Dokter Ingatkan Hindari Mencium Balita Ketika Kumpul Lebaran

bachkim24h.com, Jakarta – Pakar kesehatan anak Dr. Dwinanda Edina mengingatkan orang dewasa untuk tidak mencium anak-anak saat berkumpul bersama keluarga saat Idul Fitri. Hal ini bertujuan untuk mencegah anak tertular penyakit menular seperti flu Singapura.

“Pertemuan keluarga agak sulit dihindari saat Hari Raya, mungkin kita bisa mencegah orang lain mencium atau menyentuh anak,” kata Sekretaris Unit Kerja Penyakit Menular dan Tropis Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) ini. Jabodetabek, baru-baru ini dalam diskusi media online.

Flu Singapura atau sebenarnya penyakit tangan, mulut dan kuku (HFMD) disebabkan oleh virus Coxsackievirus A16 dan Entrovirus A71 yang ditularkan melalui droplet pernapasan dan kotoran manusia.

Kementerian Kesehatan telah melaporkan kasus penyakit ini hingga minggu ke-11 tahun 2024 yakni lebih dari 5.000 pasien.

Dwinand mengatakan penyakit tersebut dapat dicegah dengan menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker untuk mengurangi kontak dengan droplet, menghindari kerumunan, dan mencuci tangan dengan sabun dan air setelah dari toilet dan sebelum makan.

Hanya saja, tambahnya, anak-anak, terutama anak kecil, belum mampu menerapkan protokol kesehatan seperti halnya orang dewasa, serta daya tahan tubuhnya yang belum matang sehingga lebih rentan terkena flu Singapura dibandingkan kelompok usia dewasa.

“Saya masih belum bisa mencuci tangan dengan benar, saya masih sering memegang barang atau memasukkan tangan ke mulut atau berbagi makanan dengan teman-teman,” kata dia yang berpraktik di RS Pondok Indah – Puri Indah.

Oleh karena itu, menurutnya, untuk mencegah anak kecil tertular penyakit tersebut, sebaiknya orang dewasa atau anak yang lebih tua berusaha mengikuti protokol kesehatan, apalagi jika sakit, harus memakai masker dan terpaksa menjenguk anak. Di pertemuan keluarga.

Selain itu, orang tua juga bisa melatih anaknya sebaik mungkin sesuai dengan usianya, misalnya belajar memakai masker saat anak berusia dua tahun. Jadi bagi anak yang mudik, orang tua bisa mempertimbangkan untuk memilih moda transportasi.