Categories
Sains

Astronot Jepang Ikut Misi NASA, Bakal Jadi yang Pertama Mendarat di Bulan

JAKARTA – Dunia penjelajahan luar angkasa diperkaya dengan referensi para astronot Jepang.

“Dua astronot Jepang akan mengambil bagian dalam misi Amerika di masa depan, dan salah satu dari mereka akan menjadi orang non-Amerika pertama yang mendarat di bulan,” kata Presiden AS Joe Biden pada konferensi pers bersama untuk program Artemis NASA pada hari Kamis. 11/4/2024).

Diberitakan Al Arabiya pada Sabtu (13/4/2024) tanggapan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida sangat positif terhadap kontribusi warganya. Pasalnya peristiwa ini akan tercatat dalam sejarah sebagai orang non-Amerika pertama yang berjalan di bulan.

“Hubungan ini sangat erat,” kata Presiden Biden, menekankan kerja sama jangka panjang antara kedua negara dalam upaya ilmiah.

Pencapaian penting ini menandai babak baru dalam eksplorasi. Misi Artemis, dinamai dewi bulan Yunani, bertujuan untuk mengembalikan manusia ke bulan untuk pertama kalinya sejak misi Apollo pada tahun 1970-an. Program ini juga menekankan inklusivitas dengan mengikutsertakan astronot wanita pertama dan orang kulit berwarna pertama di bulan, bersama dengan astronot Jepang.

Astronot Jepang spesifik yang dipilih untuk misi bersejarah ini masih belum diketahui. Namun, semua astronot Jepang menjalani pelatihan ketat untuk mempersiapkan tuntutan fisik dan mental dalam perjalanan luar angkasa. Proses seleksi kemungkinan besar akan mencakup penilaian yang cermat terhadap pengalaman, keterampilan, dan kompatibilitas anggota kru Amerika.

Keterlibatan Jepang dalam Artemis lebih dari sekadar pengiriman astronot. Perdana Menteri Kishida menegaskan kembali komitmen Jepang untuk menyediakan penjelajah bertekanan, sebuah peralatan penting yang memungkinkan astronot melakukan perjalanan jarak lebih jauh dan melakukan penelitian jangka panjang di permukaan bulan. Kontribusi ini mewakili komitmen Jepang terhadap kemajuan teknologi yang signifikan dan keberhasilan program Artemis.

Artemis 3, misi Artemis pertama dengan pendaratan berawak di bulan, saat ini dijadwalkan diluncurkan pada September 2026. Pengumuman ini menimbulkan keributan di seluruh dunia dan merupakan langkah maju yang besar dalam kerja sama internasional dalam eksplorasi ruang angkasa. Saat dunia menantikan peluncuran astronot Jepang terpilih, satu hal yang pasti: misi ini akan menginspirasi generasi baru ilmuwan dan penggemar ruang angkasa di seluruh dunia.

MG/Muhammad Rauzan Ranupane Ramadhan