Categories
Edukasi

Mahasiswa UPH Deklarasikan Kampus Antikekerasan Seksual

bachkim24h.com, JAKARTA — Guna berperan aktif dalam memerangi pelecehan seksual di lingkungan pendidikan, civitas akademika kampus Universitas Pelita Harapan (UPH) menyatakan komitmennya untuk membersihkan diri dari salah satu dosa terbesar. dalam pendidikan. . Pernyataan tersebut dibuat untuk mendorong civitas UPH dan civitas kampus untuk mencegah terjadinya pelecehan seksual.

“Kami memberikan dukungan 100 persen terhadap gerakan yang digagas mahasiswa ini. Gerakan ini tidak harus selalu datang dari atas, tapi bisa juga dari bawah untuk meningkatkan kesadaran di kalangan mahasiswa,” kata Asisten Rektor bidang Iman. Integrasi pembelajaran UPH Hendra Thamrindinata pada Rabu (13/3/2024) dalam media siaran.

Pengumuman yang merupakan rangkaian acara pra Angkat Iman (Elefaith) 2024 ini dilakukan pada Kamis (7/3/2024) di Kampus UPH Lippo Village Tangerang. Mengusung tema ‘Memberdayakan Komunitas UPH untuk Melawan Pelecehan Seksual’, acara ini merupakan hasil kolaborasi beberapa pihak.

“UPH menyambut baik kegiatan ini dan berharap melalui kegiatan Elefaith ini semakin banyak mahasiswa yang bersimpati dan mendukung gerakan anti kekerasan seksual,” kata Hendra.

Dominic Dolpin, koordinator kampanye sosial Elefaith 2024, mengatakan kegiatan ini sangat penting untuk dilakukan. Pasalnya kekerasan seksual masih dianggap remeh oleh banyak orang. Selain itu, masih banyak korban kekerasan seksual yang takut untuk melapor.

“Kami berharap rekan-rekan mahasiswa, dosen, dan karyawan UPH sadar bahwa pelecehan seksual bisa terjadi di sekitar kita. “Kita perlu bersatu sebagai komunitas untuk menghadapi dan mengendalikan kekerasan seksual di sekitar kita,” katanya.

Duta UPH Angela Rosari Lowell Saputan menyatakan pernyataan ini merupakan bukti bahwa UPH merupakan kubu anti kekerasan seksual. Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil angkatan 2022 berharap dengan adanya kegiatan ini seluruh mahasiswa UPH dapat memahami bahwa pelecehan seksual adalah hal yang salah dan harus ditolak.

“Kami menolak keras hal ini dan mendorong mahasiswa lain untuk bahu-membahu memerangi kekerasan seksual di kampus. Selain itu, kami juga terlibat aktif dengan Kementerian PPPA dalam pembuatan modul dan pembahasan isu-isu kekerasan seksual di kampus,” kata Angela.

Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Bagian Kehidupan Mahasiswa UPH, Pengembangan Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni UPH, Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) UPH, Organisasi Kemahasiswaan, Unit Layanan Mahasiswa (ULM) dan Kegiatan Kemahasiswaan. Satuan (UKM). (adalah ) yang diikuti oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UPH, Duta UPH serta Unit Fakultas, Unit Pelayanan dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).