Categories
Bisnis

Hutama Karya Bangun Fasilitas Air Bersih di Pedesaan Dumai

 

bachkim24h.com, Jakarta Pada 9 Agustus 2024, PT Hutama Karya (Persero) dan sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya berhasil menyediakan air bersih kepada lebih dari 2.000 kepala keluarga di Kelurahan Batu Teritipi, Kecamatan Sungai Sembilan, Kota Dumai, Riau . propinsi.

Letak desa yang berada di dekat aliran Sungai Santahulu membuat air tanah tidak dapat dimanfaatkan karena bercampur garam dan tanah, sehingga memaksa 2.314 KK atau 4.164 jiwa harus mengembalikan air minumnya.

Melalui proyek penyediaan air bersih, Hutama Karya bekerja sama dengan PT Brantas Abipraya (Persero), PT Nindya Karya, dan PT Indra Karya (Persero) mulai memproduksi air bersih mulai 30 Oktober 2023 hingga 31 Mei 2024. Situs ini dibuka dan disediakan oleh Kepala Desa Batu teritip Firmanto, S.Sos pada tanggal 8 Agustus 2024.

Executive Vice President (EVP) Secretary Hutama Kariya Ajib Al Haqi menjelaskan, tujuan utama proyek ini adalah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan menyediakan air bersih yang layak untuk dikonsumsi. “Kami menyediakan unit air murni yang dilengkapi pompa, filter air, dan double tower berkapasitas 2.000 liter. Dengan adanya fasilitas ini, masyarakat tidak perlu mengeluarkan uang ekstra untuk mendapatkan air kembali,” kata Ajib. , Jumat (9/8/2024). Terlibatlah dengan komunitas lokal

Proses pembangunan sarana air bersih juga melibatkan masyarakat lokal, yang memberikan manfaat di luar penyediaan air bersih.

Peralatan yang digunakan adalah payau water reverse osmosis (BWRO) yang dirancang khusus untuk mengubah air es menjadi air yang aman dan layak diminum sesuai dengan wilayah desa Bathu yang terletak di dekat laut.

Meski proyek ini mengalami kendala pasokan karena letaknya yang jauh dari kota Dumai, namun proyek tersebut berhasil diselesaikan. Ajib berharap tempat tersebut dapat dikelola dengan baik oleh masyarakat agar dapat dimanfaatkan dengan baik.

“Kami juga telah memilih pahlawan lokal yang akan bertanggung jawab menjaga air bersih ini,” tambahnya.

 

Kepala Desa Batu Teritipi Firmanto mengaku mengapresiasi bantuan Hutama Karia dan mitranya.

“Pusat air ini sangat membantu masyarakat kami yang kesulitan mendapatkan air bersih, terutama di musim kemarau,” ujarnya.

Julie Siakhputra Butar Butar, warga Desa Batu Teritipi pun mengungkapkan rasa syukurnya atas adanya sumur air bersih ini.

“Dengan adanya fasilitas ini, kami tidak perlu melakukan perjalanan jauh untuk mendapatkan air bersih,” ujarnya.

Proyek penyediaan badan air bersih ini bukan kali pertama dilakukan Hutama Karya. Sebelumnya, perusahaan ini telah menyerahkan dua instalasi pengolahan air pada tahun 2023 yang berlokasi di Desa Buyut Utara, Lampung dan Desa Tanjung Bonai Aur Selatan, Sumatera Barat.

 

PT Hutama Karya (Persero) merupakan badan usaha milik negara (BUMN) yang fokus pada pembangunan infrastruktur dan pengelolaan perpajakan di Indonesia.

Dengan visi kepemimpinan infrastruktur, Hutama Kariya terus berinovasi dan berkolaborasi dengan empat organisasi untuk mendorong kemajuan infrastruktur di Indonesia.

Keempat perusahaan tersebut adalah PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) di bidang jasa konstruksi, PT Hakaaston (HKA) di bidang operasi dan pemeliharaan, PT Hutama Karya Realtindo (HKR) di bidang pengembangan properti, dan PT Hutama Marga Waskita (Hamawas) di bidang usaha.

Categories
Kesehatan

Bangun Akses Air Bersih bagi Pelajar, Kemendikbudristek Luncurkan Roadmap Sanitasi Sekolah 2024-2030

bachkim24h.com, Jakarta – Anak-anak harus memiliki akses terhadap air bersih atau sanitasi sehat di rumah dan di sekolah.

Hal inilah yang melatarbelakangi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan Peta Jalan Sanitasi Sekolah 2024-2030.

Melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah, diluncurkan Peta Jalan Sanitasi Sekolah sebagai landasan perencanaan terwujudnya sanitasi sekolah berkualitas pada akhir tahun 2030.

Kementerian ini meyakini akses terhadap air, sanitasi, dan kebersihan (WASH) berdampak besar terhadap pembangunan berbagai sektor. Mulai dari sektor kesehatan, keuangan, dan pendidikan.

Khusus di bidang pendidikan, ketersediaan akses WASH di sekolah bagi siswa merupakan komponen penting yang perlu diperhatikan dalam mewujudkan sekolah sehat.

“Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mengimbau dan terus mendorong semua pihak yang terlibat dalam ekosistem pendidikan untuk mewujudkan perubahan pola hidup bersih dan sehat,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar, dan Menengah, Iwan Syahril dalam keterangan resmi. , dikutip Kamis (29/2/2024).

Contoh perilaku tersebut adalah kebiasaan rutin mencuci tangan pakai sabun. Berdasarkan penelitian, dapat menurunkan angka ketidakhadiran sekolah secara signifikan hingga 50 persen.

Selain itu, penyediaan air minum bersih di sekolah dapat meningkatkan konsentrasi siswa dalam belajar dan secara tidak langsung dapat meningkatkan kualitas akademiknya.

Pada tahun 2022, sekitar 11,43 persen sekolah di semua tingkatan di Indonesia akan memiliki toilet terpisah dan berfungsi dengan baik.

Angka ini masih jauh dari target yang diharapkan yaitu seluruh anak dapat menerima layanan WASH 100 persen pada tahun 2030.

Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan rencana strategis yang dapat dilaksanakan antara kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lainnya seperti mitra pembangunan.

“Kami berharap dengan Peta Jalan Sanitasi Sekolah ini, seluruh pengambil kebijakan dapat melakukan perencanaan berbasis data untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) atau Sustainable Development Goals tahun 2030 terkait akses terhadap sanitasi sekolah,” kata Iwan.

Disampaikan Iwan, membangun akses sanitasi sekolah memerlukan keterlibatan berbagai pemangku kepentingan. Hal ini sesuai dengan yang tertuang dalam dokumen Buku 1 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.

Apalagi jika menyangkut agenda pembangunan nasional yang mengedepankan sinergi dan koordinasi antara pelaku program dan operasional. Termasuk penerapan sanitasi sekolah dan syariah di asrama, sebagai strategi peningkatan efisiensi dan efektivitas pembiayaan infrastruktur air minum dan sanitasi.

Head of WASH, United Nations Children’s Fund (UNICEF) Indonesia, Kannan Nadar, mengapresiasi langkah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam meningkatkan kondisi air, sanitasi, dan kebersihan di seluruh sekolah di Indonesia.

“Fasilitas sanitasi sekolah yang berketahanan iklim dan inklusif mempunyai dampak yang signifikan terhadap kesehatan dan kesejahteraan anak-anak secara keseluruhan, menjamin martabat, keselamatan dan kesehatan mereka, yang pada gilirannya meningkatkan kehadiran dan prestasi sekolah,” kata Kannan.

Selain itu, lanjut Kannan, kebersihan sekolah yang baik juga memotivasi anak untuk menerapkan perilaku kebersihan yang baik dan menjadi agen perubahan bagi teman sebaya, keluarga, dan masyarakat luas.

Lingkungan sekolah yang sehat mendorong budaya belajar, perilaku hormat dan kolaborasi positif. Sehingga memberdayakan anak untuk berperan berarti bagi kemajuan Indonesia di masa depan.

Dalam keterangan yang sama, Ketua Yayasan Kajian Strategi Pendidikan Komunikasi Alternatif Indonesia (SPEAK) Wiwit Heris Mandari juga mengutarakan pendapatnya.

“Dengan memasukkan Kesehatan Lingkungan sebagai bagian dari fokus Gerakan Sekolah Sehat, kami berharap semakin banyak sekolah di Indonesia yang memiliki akses terhadap sanitasi sekolah.”

Dijelaskannya, terdapat tiga indikator akses sanitasi sekolah sesuai SDGs 4a, yaitu: Akses terhadap air bersih yang cukup dan cukup Akses toilet terpisah laki-laki dan perempuan dalam kondisi baik Akses cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan air mengalir.

“Dengan tersedianya sanitasi diharapkan sekolah dapat membiasakan CTPS, membuang sampah pada tempat sampah yang terpisah, feses pada jamban dan penyediaan pembalut pada jamban perempuan sebagai bagian dari manajemen kesehatan dan kebersihan menstruasi,” pungkas Wiwit.