Categories
Teknologi

Akun TikTok Paris Hilton hingga Sony Dibajak Hacker! Kok Bisa?

bachkim24h.com, Jakarta – Akun TikTok milik selebriti, perusahaan global, dan media besar ditemukan telah diretas oleh peretas tak dikenal.

Akun Paris Hilton, Sony, dan CNN TikTok yang tidak sah dilaporkan diretas dan diambil alih oleh peretas.

Forbes melaporkan pada Rabu (5/6/2024) bahwa peretas tidak memposting apa pun ke akun TikTok korbannya.

Para pelaku disebut menguasai akun TikTok Paris Hilton, Sony, dan CNN dengan mengirimkan pesan teks atau DM.

Peretasan ini tidak memerlukan pengunduhan, klik, atau tanggapan apa pun. Korban peretasan cukup membuka chat DM di TikTok dan akunnya akan langsung diambil.

Sebelum informasi ini dirilis, belum jelas berapa banyak akun yang diretas dan menjadi korban serangan tersebut.

Perusahaan yang dimiliki oleh ByteDance ini mengonfirmasi kabar peretasan akun TikTok populer tersebut dengan mengatakan, “Kami mengetahui potensi eksploitasi yang menyasar akun populer dan beberapa selebriti.”

Raksasa media sosial Tiongkok mengatakan pihaknya bekerja secara langsung dengan pemegang akun yang terkena dampak untuk memulihkan akses mereka.

FYI ini bukan kali pertama TikTok diretas. Pada tahun 2023, perusahaan menyadari bahwa sekitar 700.000 akun TikTok di Turki telah disusupi.

Pelaku disebut masuk ke akun korban menggunakan saluran SMS tidak aman terkait otentikasi dua faktor (2FA).

Platform video pendek TikTok dilaporkan akan memperkenalkan fitur-fitur baru yang memungkinkan pengguna memposting video berdurasi lebih panjang. Fitur ini diproyeksi mampu bersaing dengan platform serupa seperti YouTube. 

Berdasarkan laporan CBS News dan Tech Crunch, seperti dikutip CNET, Senin (20/5/2024), TikTok berupaya memberikan kebebasan kepada penggunanya untuk memposting video setiap saat.

Fitur ini merupakan lompatan terbesar bagi platform mengingat pengguna saat ini hanya dapat memposting video berdurasi maksimal 10 menit. Namun pihak perusahaan belum mengumumkan kapan fitur ini akan tersedia untuk seluruh pengguna TikTok.

Upaya TikTok untuk memperkenalkan lebih banyak genre video ke dalam platformnya diyakini bertujuan untuk memperkuat posisinya sebagai salah satu platform berbagi video terpopuler di dunia, sekaligus bersaing dengan platform lain seperti YouTube. 

FYI TikTok mendapatkan popularitas di seluruh dunia berkat fungsi ‘Halaman Anda’, yang menyediakan konten acak berdasarkan preferensi pengguna. Fitur ini benar-benar menarik bagi kaum muda di seluruh dunia.

Faktanya, fitur For You Page mendorong raksasa media sosial lain seperti YouTube, Facebook, Instagram, dan Snapchat untuk melakukan fungsi yang sama di platform mereka.

Di sisi lain, TikTok juga berupaya menambahkan beberapa fitur baru ke platformnya. Baru-baru ini, TikTok mengumumkan proyek penambahan tag pada video yang dibuat dengan AI atau kecerdasan buatan.

Dengan tag tersebut, TikTok akan memberi tahu pengguna ketika mereka melihat foto, video, atau konten audio yang dibuat oleh perangkat AI pihak ketiga.

Untuk meningkatkan kenyamanan pengguna di masa lalu, TikTok akan mulai menawarkan tag khusus untuk video yang dibuat menggunakan kecerdasan buatan. Tindakan ini dimaksudkan untuk melindungi pengguna agar tidak tertipu oleh video yang terlihat seperti nomor atau lokasi sebenarnya.

Aturan TikTok ini akan mengharuskan pembuat konten untuk memperingatkan pengguna jika konten yang mereka lihat adalah video kecerdasan buatan (AI).

Namun, prinsip ini mungkin sulit diterapkan karena pengembang biasanya menggunakan perangkat lunak AI pihak ketiga.

Oleh karena itu, melihat kemungkinan kreator tidak mengikuti aturan tersebut, TikTok akhirnya bermitra dengan Content Credentials untuk memberi label pada konten kecerdasan buatan.

Kredensial konten adalah informasi digital terkait konten kreatif, seperti gambar atau video, yang memberikan informasi detail tentang pencetus, pencipta, dan pengubah konten.

Dikutip dari Engadget Minggu (12/5/2024) Content Credentials memperkenalkan solusi untuk mengidentifikasi sumber gambar AI yang digunakan dalam proses pengeditan konten, baik berupa foto maupun video, dan mengunggahnya ke TikTok.