bachkim24h.com, Jakarta Umat Islam mengakui tanggal 27 Rajab merupakan peringatan Isra Miraj. Pada tahun 2024 ini, tanggal 27 Rajab jatuh pada hari Kamis, 8 Februari.
Isra Miraj adalah perjalanan ganda Nabi Muhammad SAW dalam satu malam. Isra mengandung makna perjalanan malam, dan Miraj menaiki tangga.
Peristiwa ini merupakan salah satu peristiwa terpenting bagi umat Islam. Sebab, pada kesempatan itu Nabi Muhammad SAW diperintahkan untuk salat lima waktu sehari semalam.
Isra Miraj terjadi pada hari-hari terakhir Nabi di Makkah, sebelum Nabi SAW hijrah ke Madinah, demikian catatan laman resmi Kementerian Agama (Kemenag), Senin (2/5/2024).
Menurut al-Maududi dan sebagian besar ulama, Isra Miraj terjadi pada tahun pertama sebelum Hijrah, yaitu antara tahun 620 hingga 621 Masehi. Menurut al-Allamah al-Menshurfuri, Isra Miraj terjadi pada malam tanggal 27 Rajab tahun ke 10 Nabi, dan inilah yang populer.
Namun Syekh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri menolak pendapat tersebut dengan penjelasan bahwa Khadijah (ra) wafat pada bulan Ramadhan tahun ke 10 Nabi, yaitu 2 bulan setelah bulan Rajab. Dan kemudian tidak ada kewajiban shalat lima waktu.
Al-Mubarekfuri menyebutkan enam pendapat mengenai waktu terjadinya Isra Miraj. Tapi tidak ada yang pasti. Oleh karena itu, tidak diketahui secara pasti kapan Isra Miraj terjadi.
Isra Miraj adalah sebuah perjalanan suci, bukan sekedar perjalanan “wisata” biasa bagi Rasulullah. Peristiwa ini menjadi perjalanan sejarah sekaligus titik balik pemulihan risalah Nabi.
John Renerd dalam buku “In the Footsteps of Muhammad: Understanding the Experience of Islam” seperti dikutip Azyumardi Azra mengatakan Isra Miraj merupakan salah satu dari tiga perjalanan terpenting dalam sejarah hidup Nabi SAW, selanjutnya ke jalur migrasi. dan Haji Wada.
Isra Miraj, menurutnya, merupakan perjalanan yang benar-benar berani untuk mencapai kesempurnaan dunia ruhani.
Perjalanan hijrah dari Mekkah ke Madinah pada tahun 662 M menjadi awal sejarah umat Islam. Sedangkan ibadah haji Wada merupakan tanda kekuasaan umat Islam di kota suci Mekkah.
Sedangkan Isra Miraj adalah perjalanan yang berpuncak pada perjalanan hamba (al-abd) menuju Sang Pencipta (al-Khalik).
Isra Miraj adalah perjalanan menuju kesempurnaan spiritual (insan kamil). Jadi perjalanan ini menurut para sufi adalah perjalanan dari dunia bawah menuju surga yang lebih tinggi.
Inilah perjalanan yang diinginkan oleh setiap praktisi tasawuf. Sementara Dr. Jalaluddin Rakhmatu, salah satu yang menarik dari peristiwa Isra Miraj adalah saat Nabi SW “bertemu” dengan Allah SWT.
Kemudian Nabi berkata:
“Attahiyatul mubaarakaatush shalawatuth thayibatullillah.”
Yang artinya, “Segala hormat, kemuliaan, dan kemuliaan hanya milik Tuhan.”
Allah SWT pun berfirman:
“Assalamu’alaika ayyuhan nabiyu warahmatullahi wabarakaatuh.”
Selain itu, Seyyed Hossein Nasr dalam buku ‘Muhammad Kekasih Allah’ (1993) mengungkapkan bahwa pengalaman spiritual Nabi pada saat Miraj mencerminkan sifat spiritual dari doa yang dilakukan umat Islam sehari-hari.
Artinya, shalat merupakan mukjizat orang mukmin. Jadi kalau kita tarik garis merah, ada banyak tahapan dalam perjalanan nabi.
Acara Isra Miraj terbagi menjadi dua acara berbeda. Dalam Isra, Nabi Muhammad SAW “dikeluarkan” oleh Allah SWT dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa.
Kemudian pada Miraj Nabi Muhammad SAW diangkat ke langit menuju Sidratul Muntah yang merupakan tempat tertinggi. Di sini Nabi mendapat perintah langsung dari Allah SWT untuk shalat lima waktu.