Categories
Kesehatan

SMPN 8 Tangsel Terapkan Lockdown Akibat Cacar Air dan Gondongan, Epidemiolog: Keputusan Tepat

bachkim24h.com, Jakarta Sebanyak 43 siswa SMPN 8 Tangsel terjangkit penyakit cacar dan gondongan. Oleh karena itu, pihak sekolah memutuskan untuk memberlakukan skorsing selama 14 hari.

Terkait keputusan tersebut, pakar epidemiologi dan kesehatan lingkungan Dicky Budiman mengatakan lockdown merupakan tindakan preventif yang sangat penting untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

“Kedua penyakit ini, meski sering dianggap ringan, namun bisa menimbulkan akibat yang serius, terutama di lingkungan sekolah yang padat,” kata Pak Dicky dalam pesan yang dipublikasikan, Jumat (25 Oktober 2024).

Dicky menjelaskan, cacar air merupakan penyakit virus yang disebabkan oleh virus varicella zoster (VZV) dan sangat menular. Penularannya terjadi melalui kontak langsung dengan cairan bekas luka cacar atau melalui droplet saat penderita batuk atau bersin.

Pada anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, cacar air dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia, infeksi kulit sekunder, dan ensefalitis (radang otak).

Pada ibu hamil, infeksi ini dapat menimbulkan masalah serius pada janin, termasuk cacat lahir.

Setelah infeksi pertama, virus tetap berada di dalam tubuh dan dapat aktif kembali di kemudian hari sebagai herpes zoster (herpes zoster), yang lebih parah dan berbahaya bagi orang lanjut usia dan penyandang disabilitas.

“Karena penyakit cacar sangat menular, maka tidak dilakukannya lockdown dapat memperburuk keadaan dan menularkannya lebih lanjut kepada siswa, guru, dan staf lainnya,” jelas Dicky. Insiden yang lebih besar juga menambah beban layanan kesehatan. “

Sedangkan penyakit gondongan merupakan infeksi virus yang menyerang kelenjar parotis (kelenjar ludah) sehingga menyebabkan pembengkakan pada pipi dan tenggorokan. Virus ini menyebar melalui droplet, seperti cacar air.

Pada remaja atau pria dewasa, benjolan dapat menimbulkan masalah yang disebut orchitis (orkitis), yang dapat menurunkan kesuburan atau menyebabkan kemandulan.

Obstruksi juga dapat menyebabkan masalah serius seperti meningitis virus (radang selaput otak dan sumsum tulang belakang), pankreatitis (radang pankreas), dan dalam beberapa kasus ketulian.

Penghalang juga mudah menyebar di lingkungan ramai seperti sekolah. Tanpa lockdown, diversi akan lebih mungkin terjadi dan berdampak lebih serius terhadap siswa dan staf sekolah.

Dicky menilai lockdown selama 14 hari dan penerapan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) pada 17 hingga 31 Oktober 2024 merupakan tindakan yang tepat untuk menghentikan penyebaran kedua penyakit tersebut, karena:

Penularan cepat: Cacar dan gondongan menyebar dengan cepat melalui tetesan di lingkungan seperti sekolah.

Melindungi kelompok rentan: Banyak siswa dan staf mungkin belum terpapar virus atau menerima vaksin, sehingga menempatkan mereka pada risiko infeksi yang lebih tinggi.

Di sisi lain, jika pelarangan ini tidak dilaksanakan, hal ini dapat menimbulkan risiko seperti: Peningkatan jumlah kasus: Kemungkinan besar jumlah kasus cacar dan gondongan akan meningkat, yang merupakan risiko penularan bagi banyak orang. siswa, guru dan siswa lebih banyak staf. Komplikasi serius: Jika tidak ditangani dengan cepat, kedua penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi pada orang yang rentan, termasuk penyakit yang semakin parah dan penurunan kesehatan dalam jangka panjang. Beban medis: Penyakit yang tidak terkontrol akan meningkatkan tekanan pada sumber daya medis, dengan merawat lebih banyak pasien, termasuk pasien dengan komplikasi serius.

Selain cacar dan gondongan, beberapa penyakit menular lain yang memerlukan tindakan serupa untuk mencegah penyebaran luas adalah: Campak: Sangat menular dan dapat menyebabkan komplikasi serius seperti peradangan dan ensefalitis. Flu: Flu musiman dapat menyebar dengan cepat di tempat umum. COVID-19: Penyakit pernafasan yang memerlukan tindakan pengendalian yang ketat, termasuk lockdown di tempat keramaian.