Categories
Edukasi

Sistem Zonasi PPDB Bikin Sekolah Swasta Terpuruk, Pemerintah Didesak Kembali ke Sistem NEM

bachkim24h.com – Forum Komunikasi Kepala Sekolah Swasta (FOKKS) Serang mengkritik Sistem Zonasi Pendaftaran Peserta Didik (PPDB) yang baru menjadi penyebab meningkatnya penderitaan sekolah swasta.

Inspektur FOKKS Serang Hernida mengatakan sistem zonasi tidak penting dalam meningkatkan mutu pendidikan. Sebaliknya, sistem ini dimaksudkan untuk memperburuk situasi sekolah swasta dibandingkan meningkatkan kualitas pendidikan.

Ia meminta Pemerintah Serang dan pemerintah pusat mengembalikan sistem PPDB ke Sistem Penetapan Harga Ebtanas Murni (NEM). Program NEM dinilai lebih cocok karena hasil ujian akhir dianggap sebagai keputusan utama siswa untuk diterima lulus dan melanjutkan pendidikan.

“Kalau kita ingin PPDB kembali seperti dulu melalui sistem NEM dan tes disesuaikan dengan kebutuhan sekolah, kalau sekolah berbasis Islam maka tesnya seperti membaca Al-Quran. Tidak ada zonasi. , jadi kita bersaing kualitasnya.” Antara dilansir Jumat, 12 Juli 2024.

Hernida juga menekankan pentingnya peningkatan mutu pendidikan sejalan dengan misi Departemen Pendidikan tentang sekolah bermutu. Beliau mendesak kita untuk mencari solusi bersama untuk meningkatkan pendidikan kita di sekolah negeri dan swasta.

“Untuk sekolah swasta, angka partisipasinya tidak signifikan, sama dengan tahun lalu. Hampir 70 persen sekolah swasta memiliki anak di bawah usia 20 tahun,” ujarnya.

FOKKS berharap Pemerintah Kota Serang memberikan perhatian pada sekolah swasta, mengingat daya tampung sekolah swasta lebih rendah dibandingkan sekolah negeri.

“Saya merasa kita sedang berjuang secara internal, tetapi jika kita tidak mendukungnya dari luar, kemungkinan besar kita akan mati,” tambahnya.

FOKKS berencana mengirimkan surat kepada Ketua Pelaksana Serang untuk menyoroti ketidakadilan sistem zonasi pada PPDB Serang yang berdampak buruk pada sekolah swasta.

Baca artikel menarik lainnya dari bachkim24h.com Education di tautan ini. Timeline Korban Bullying Siswa Berkebutuhan Khusus di Depok Siswa SMPN 8 Depok P (15) diduga menjadi korban bullying dan terlihat sedang marah-marah dalam waktu lama. Palung R mencapai puncaknya hingga akhir pada hari Selasa, 1 Oktober. bachkim24h.com.co.id 5 Oktober 2024