bachkim24h.com, JAKARTA — Pembuat konten Sheila Selpi Lisa meninggal dunia pada Jumat (30/8/2024). Kabar duka dibagikan suaminya, Albie.
Tak hanya keluarga dan sahabat, banyak juga netizen yang merasa kehilangan. Pasalnya Sheila dan suaminya berbagi perjuangan selama bertahun-tahun berjuang melawan kanker.
Apa itu kanker ovarium dan apa saja gejalanya?
Menurut situs resmi Kementerian Kesehatan, kanker ovarium merupakan tumor yang berasal dari sel kanker ovarium. Kanker, atau kanker, adalah pertumbuhan sel-sel baru yang tidak normal yang dapat menyerang bagian tubuh dan menyebar ke organ lain.
Kanker ovarium merupakan kanker termahal pada wanita karena hanya dapat dideteksi jika sudah serius, tidak ada pemeriksaan dini untuk kanker ovarium dan tidak ada gejala awal yang jelas.
Beberapa wanita mengalami sakit perut dan kembung. Penyakit kanker, khususnya kanker ovarium, semakin meningkat setiap tahunnya. Kanker ovarium biasanya terjadi pada wanita berusia antara 50 dan 70 tahun, dengan 1 dari 70 wanita menderita kanker ovarium.
Kanker ovarium merupakan salah satu dari sepuluh kanker yang paling banyak diderita wanita di Indonesia. Tingginya angka kematian ini disebabkan karena tidak adanya gejala yang spesifik, dan karena sebagian besar pasien sudah terdiagnosis pada stadium lanjut, seringkali kanker ovarium tumbuh dan berkembang tanpa gejala yang spesifik, sehingga diagnosis kanker ini baru terjadi setelah mencapai stadium lanjut. panggung. Inilah sebabnya mengapa kanker ovarium disebut sebagai silent killer.
Penyebab kanker ovarium
Meski penyebab kanker ovarium belum diketahui secara pasti, penelitian menunjukkan bahwa usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, indeks massa tubuh (BMI), dan riwayat penggunaan kontrasepsi merupakan faktor-faktor yang meningkatkan risiko perkembangannya. Insiden kanker ovarium meningkat seiring bertambahnya usia, dan sebagian besar kasus terjadi pada orang berusia di atas 50 tahun. Seiring bertambahnya usia, jumlah pasien kanker ovarium meningkat, dan rata-rata usia wanita yang terkena kanker menurun. Hal ini menjelaskan mengapa sebagian besar kasus kanker ovarium terjadi antara usia 51 dan 60 tahun.
Gejala kanker ovarium
Kanker ovarium berkembang pesat, biasanya tidak ada gejala pada tahap pertama, dan ditemukan secara kebetulan saat pemeriksaan rutin, dan secara umum lebih dari 60% pasien terdiagnosis pada stadium lanjut. Gejala dan tanda klinis biasanya berupa rasa tidak nyaman pada perut, massa di perut atau panggul, gejala pencernaan (dispepsia), gangguan berkemih dan buang air besar, gangguan menstruasi, dan tekanan perut. Muntah, kehilangan nafsu makan, sakit perut.
Jika gejala ini menetap selama beberapa minggu atau lebih, disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter. Gejala lain yang kurang umum termasuk kelelahan, gangguan pencernaan, sakit punggung, nyeri saat berhubungan intim, sembelit, dan siklus menstruasi tidak teratur. Pembesaran lambung merupakan gejala yang umum terjadi, namun pasien mungkin tidak akan merasakannya hingga perutnya membesar.
Tahapan kanker ovarium
Menurut International Federation of Gynecologists and Obstetricians (FIGO), tahapan kanker ovarium adalah sebagai berikut.
1. Stadium I, tumor terbatas pada ovarium
Stadium -IA : Tumor terbatas pada satu ovarium, tidak ada pertumbuhan tumor pada permukaannya, kapsul tumor masih utuh, tidak terdapat sel tumor pada cairan asites, cairan pada rongga mukosa lambung berwarna merah.
Stadium -IB : Tumor terbatas pada 2 (dua) ovarium, tidak ada pertumbuhan tumor di permukaan, tidak terdapat sel tumor pada asites atau pada lapisan rongga ovarium.
– Stadium IC: Tumor terbatas pada satu atau dua ovarium karena salah satu alasan berikut: pecahnya kapsul tumor, pertumbuhan tumor pada permukaan ovarium, atau adanya sel tumor pada cairan asites atau peritoneum. cairan.
2. Stadium II: Tumor telah meluas ke rongga panggul salah satu atau kedua ovarium
Stadium IIA: Tumor telah menyebar ke rahim (rahim) dan/atau saluran tuba (tenggorokan).
-Stage IIB: Tumor telah menyebar ke jaringan organ panggul lainnya
Tahap -IIC: pertumbuhan sel tumor pada cairan asites di perut (IIA atau IIB).
3. Stadium III : disertai pertumbuhan tumor pada salah satu atau kedua ovarium, rongga panggul dan/atau kelenjar getah bening regional (metastasis).
– Stadium IIIA: Penyebaran mikroskopis ke luar panggul
Stadium IIIB: penyebaran makroskopis ke luar panggul, ukuran lesi 2 cm.
– Stadium IIIC: penyebaran makroskopis ke luar panggul, penyebaran lesi > 2 cm, penyebaran ke kelenjar getah bening.
Tahap -IV: menyebar ke luar rongga perut.