bachkim24h.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) mencatat modal asing yang mengalir ke minggu kedua Februari 2025. Selama tahun 2025, banyak ibu kota asing masih dibebaskan dari Indonesia.
Direktur Eksekutif Bank Indonesia Raman Danny Pracoso Dijelaskan, Berdasarkan data transaksi, pada 10-13 Februari 2025, terdaftar RP9.61 triliun Penjualan Bersih Terdaftar
“RP9.61 triliun yang tidak terdaftar yang tidak terdaftar, terdiri dari penjualan yang jelas RP2.42 triliun di bursa saham, RP2.51 triliun di pasar SBN, dan Rp4.68 triliun Bank Indonesia di Paper (SRB Week (22/15/15/202.
Raman ditambahkan, pada tahun 2025, berdasarkan data dari 13 Februari 2025, RP7,59 triliun yang tidak menguntungkan di bursa saham, pasar SBN di RP10.11 triliun sakral di pasar SBN dan RP4.60 SRBI.
“Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan badan -badan terkait mereka dan memilih strategi pencampuran kebijakan untuk mendukung perlawanan eksternal ekonomi Indonesia,” jelas Raman.
Hadiah Indonesia CDS telah mencapai 72,22 bps sejak 13 Februari 2025, hingga 7 Februari 2025 dengan 74,22 bps. Sementara Rupi dibuka pada level $ 16.280 untuk USD dan manfaat 10 tahun SBN turun menjadi 6,81%.
Rupyhu bisa menjadi kuat
Sebelumnya, nilai tukar rupee (nilai tukar) diperkuat segera setelah pembukaan perdagangan hari ini, Jumat, 14 Februari 2025. Nilai tukar rupasi telah diperkuat hingga $ 77,50 atau 0,47 persen dari $ 16.283 (USD dari USD).
Analis mata uang Lukman Leong mengembangkan bahwa rupasi akan ditukar hari ini karena mempengaruhi potensi inflasi indeks penetapan harga konsumen AS (IK) dan kebijakan tarif timbal balik yang ditandatangani oleh Presiden AS Donald Trump.
Menurut faktor-faktor ini, ia memperkirakan bahwa Rupia akan pindah ke peringkat RP16.200-RP16.300 hari ini.
“Kemungkinan rupee akan diperkuat terhadap dolar AS, yang akan melemahkan data inflasi AS, yang menunjukkan pengurangan inflasi PCE AS.
Pada Januari 2025, data inflasi AS mencatat inflasi bulanan judul Amerika dari 0,5 persen (MTM) menjadi 0,4 persen dari MTM, melebihi MTM, dengan peringkat 0,3 persen.
Selama setahun, dikatakan bahwa inflasi gelar Amerika telah sedikit meningkat menjadi 3,0 persen (YOY) dari 2,9 persen menjadi yoy. Alasan utama untuk meningkatkan inflasi adalah inflasi substansial AS, yang meningkat dari 3,3 persen menjadi 3,2 persen dari YOO.
Selain itu, Donald Trump telah menandatangani memorandum yang menarik bagi pemerintahnya untuk mengidentifikasi tarif bersama yang setara dengan setiap mitra dagang asing.