Hanoi
Philippe Troussier, orang Prancis yang dikenal sebagai ‘Si Sihir Putih’, telah tercatat dalam sejarah sepakbola sebagai pelatih yang penuh petualangan dan prestasi luar biasa.
Lahir pada tanggal 21 Maret 1955 di Paris, Troussier memulai karirnya sebagai aktor profesional. Namun cedera lutut yang serius mengakhiri mimpinya di lapangan.
Troussier mulai melatih di Prancis pada tahun 1983 dan reputasinya mulai meningkat ketika ia membawa Pantai Gading ke perempat final Piala Dunia 1994, dan kesuksesannya di Afrika berlanjut ketika Nigeria meraih emas di Olimpiade 1996.
Pada tahun 1998, Troussier memulai perjalanannya di Asia Tenggara sebagai pelatih timnas Jepang. Di bawah kepemimpinannya, Jepang memenangkan Piala Asia pertamanya pada tahun 2000. Kemenangan ini membuat Troussier menjadi legenda di Jepang dan membuka jalan karirnya di negara-negara Asia lainnya.
Troussier dikenal sebagai pelatih yang disiplin, kreatif, dan mampu memaksimalkan potensi pemainnya. Ia dijuluki Penyihir Putih karena kemampuannya mengubah kelompok non-negara menjadi kekuatan yang tangguh.
Pada tahun 2023, Troussier kembali ke Vietnam, negara yang pernah ia latih di level U-19, untuk memimpin tim nasional senior. Kedatangannya disambut antusias, dan masyarakat Vietnam berharap ia bisa mengembalikan nama baik di kancah sepak bola Asia Tenggara. Namun sayang, kini Troussier sudah resmi dipecat dari jabatan kepelatihan timnas Vietnam.
Pria ini juga dikenal sebagai orang yang multidimensi. Dia fasih berbahasa Inggris, Jepang dan Arab, dan sangat tertarik pada budaya dan agama. Dia masuk Islam pada tahun 2006 dan menggunakan nama Muslim Omar Troussier. Indra Sjafri memastikan dua pemain Timnas Indonesia tidak bisa mengikuti Piala Asia U20 karena cedera, Pelatih Timnas Indonesia Indra Sjafri memastikan dua pemain utamanya, Muhammad Kafiatur Rizky dan Ji Da-bin, tidak akan mengikuti Piala Asia U-20 bachkim24h.com.co id 23 Januari 2025