Categories
Edukasi

Platform Teknologi Kemendikbudristek Percepat Digitalisasi Pendidikan

bachkim24h.com, JAKARTA — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) berkomitmen mendorong modernisasi pendidikan. Salah satunya adalah pemanfaatan internet untuk memperkuat ekosistem pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah.

Program Pembelajaran Khusus (PMM), Rapor Pendidikan, Sistem Informasi Pengadaan Sekolah (SIPLah), dan Aplikasi Aplikasi Kegiatan Sekolah dan Hibah (ARKAS) merupakan contoh layanan digital yang empat diluncurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Platform ini mendukung efisiensi pembelajaran, menyederhanakan pengelolaan dan pemantauan pendidikan, serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas penggunaan anggaran sekolah.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim mengatakan teknologi mendukung guru dan tenaga kependidikan untuk maju dan berkembang.

“Sekolah ibarat bisnis. Lingkungan belajar tercipta ketika masyarakat memiliki sumber daya yang baik. Untuk mendukung pengembangan pegawai, kami menciptakan berbagai platform untuk meningkatkan kemampuan dan kinerja guru dan tenaga kependidikan,” ujarnya di Jakarta, beberapa waktu yang lalu.

Misalnya, Platform Merdeka Mengajar (PMM) yang disediakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membantu guru untuk mengikuti pelatihan dan berbagai program pengembangan profesi khusus. Mereka dapat meningkatkan keterampilan individu.

“Modulnya ada puluhan ribu yang bisa diunduh. Guru juga bisa membuat komunitas belajar bersama guru lain. Misalnya di Pulau Jawa bisa membuat komunitas atau kelompok belajar bersama guru lain di Papua, atau di Maluku,” tuturnya.

Begitu pula dengan Rapor Pendidikan Indonesia yang diperkenalkan pada Merdeka Belajar edisi ke-19. Platform ini menyajikan laporan Asesmen Nasional yang memberikan analisis sektor pendidikan dan wilayah.

Rapor sekolah berfungsi sebagai indikator dan indikator masalah, dan departemen pendidikan dapat menciptakan cara untuk memperbaiki data tersebut. Mendikbud menjelaskan, program ini dirancang untuk memfasilitasi peningkatan pendidikan dan manajemen.

Berdasarkan data bulan Maret 2024, seluruh negara bagian menerima Kartu Laporan Pendidikan, dan 90 persen di antaranya menggunakan informasi ini untuk perencanaan dan pendanaan. Demikian pula untuk satuan pendidikan, lebih dari 350.000 lembaga pendidikan di seluruh Indonesia telah menerima Rapor Pendidikan, dan sekitar 90 persen telah menggunakannya untuk meningkatkan berbagai indikator pendidikan.

“Data dan keadaan pembelajaran sekolah yang ada di Rapor Pendidikan memberikan banyak manfaat bagi saya, sehingga saya dan para guru bisa melihat indikator awal apa yang bisa kita lihat dan memperbaiki keadaan mereka,” kata Eri Anggerianto, Kepala SD. Negeri 14 Sijuk. , Kabupaten Belitung yang juga Ketua Masyarakat Belajar Klaster Kepang Dua.

Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri (SLB Negeri) 1 Jakarta, Dedeh Kurniasih mengatakan, dengan adanya rapor pendidikan maka proses evaluasi pendidikan akan lebih terarah. “Akar permasalahannya sudah terdokumentasi dan ada rekomendasi perbaikan, misalnya peningkatan kapasitas guru,” ujarnya.

Tak hanya itu, platform teknologi seperti SIPLah dan ARKAS dirancang untuk meningkatkan kualitas pengelolaan sektor pendidikan. SIPLah yang dirancang untuk mempermudah proses pembelian barang dan jasa di sekolah, menyediakan daftar barang dan jasa yang ditinjau, sehingga sekolah dapat melakukan pemesanan dengan pengetahuan dan cahaya. Saat ini terdapat 18 mitra e-commerce di ekosistem SPLah dengan total 5,7 juta produk/layanan yang ditawarkan.

Data Juni 2024 menunjukkan 273.647 sekolah telah menggunakan platform tersebut. Dengan SIPlah, sekolah dapat dengan cepat dan mudah mengakses berbagai produk dan layanan yang dibutuhkan untuk keperluan pendidikan.

Sistem pelaporan ini memudahkan sekolah untuk memantau dan melaporkan pengeluaran, memastikan pengeluaran sesuai dengan anggaran. SIPLa bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan anggaran sekolah, serta mengurangi risiko kesalahan dalam proses pengadaan.

Sementara itu, ARKAS telah didesain ulang untuk memudahkan tenaga akademik di sekolah dalam merencanakan, mendokumentasikan dan melaporkan penggunaan dana BOSP. Dengan berbagai modifikasi, ARKAS hadir dengan versi ke-4 yang menawarkan fitur-fitur fungsional, mudah dan aman. Versi baru ini mencakup integrasi yang lebih baik dengan SIPLah, pelaporan yang lebih mudah, dan penghitungan pajak otomatis. Data Juni 2024 menunjukkan sekitar 3999 atau 98% sekolah sudah menggunakan aplikasi ini.

Dalam laporan survei kepuasan peserta tahun 2023 menunjukkan 80,99 persen pengguna merasa puas saat menggunakan aplikasi ARKAS dan SIPlah. Fitur baru yang diperkenalkan ini diklaim semakin memudahkan dan memudahkan guru dan kepala sekolah dalam mengelola dana BOSP. Kepala SMAN 2 Konawe Selatan, Sulawesi Selatan, Safari mengatakan, ARKAS dan SPLah berdampak pada sekolah karena mempermudah perencanaan, pengelolaan, dan pelaporan. “Integrasi ARKAS dan SIPlah semakin memudahkan kami. Proses perencanaan yang dulunya memakan waktu lama untuk konfirmasi kini menjadi lebih cepat,” kata Safari.