Categories
Sains

Planet Aneh Ditemukan, Mirip Permen Kapas

bachkim24h.com Tekno – Tim astronom internasional mengumumkan penemuan planet yang benar-benar aneh karena memiliki kepadatan rendah sebanding dengan permen kapas. Planet yang dikenal sebagai WASP-193b ini berukuran 50% lebih besar dari Jupiter tetapi tujuh kali lebih kecil massanya dan mengorbit bintangnya setiap 6,25 hari. Kedekatan dengan bintangnya inilah yang membuat planet ini tampak lebih besar. Namun, perluasan atmosfer di planet serupa (seperti yang ada di sistem Kepler-51) telah membingungkan para astronom. Planet-planet super-inflasi ini sangat berbeda dengan planet-planet di Bima Sakti. “WASP-193b adalah planet paling tidak padat kedua yang ditemukan sejauh ini, setelah Kepler-51d, dan ukurannya sangat kecil,” kata astronom di Laboratorium Eksotik Universitas Liège di Belgia seperti dikutip situs IFL Science, Jumat. . jaring. , 17 Mei 2024. Ia menambahkan, kepadatannya yang sangat rendah menjadikannya anomali nyata di antara lebih dari lima ribu exoplanet yang ditemukan hingga saat ini. Kepadatan yang sangat rendah ini tidak dapat direproduksi oleh model standar raksasa gas radiasi, bahkan dengan asumsi yang tidak realistis mengenai struktur nuklir. Diperlukan beberapa observasi untuk memperkirakan ukuran dan massa planet. Secara keseluruhan, WASP-193b diperkirakan memiliki kepadatan 0,059 gram per sentimeter kubik. Karena air memiliki massa jenis 1 gram per sentimeter kubik, WASP-193b akan mengapung di atas air. Hanya Saturnus di Tata Surya yang kurang padat dibandingkan air, yaitu 0,687 gram per sentimeter kubik. Jupiter lebih padat: 1,33 gram per sentimeter kubik. Bumi empat kali lebih berat: 5,51 gram per sentimeter kubik. Raksasa gas dan planet berbatu bukan sekadar julukan. Untuk dunia seperti WASP-193b, bahkan “raksasa gas” pun tampaknya tidak cukup untuk menggambarkan Bulgaria. “Planet ini sangat ringan sehingga sulit membayangkan benda padat serupa. Alasan kemiripannya dengan permen kapas adalah karena keduanya mengandung banyak udara. “Planet ini pada dasarnya sangat mulus,” jelas Profesor Julian de Witt dari Massachusetts Institute of Technology di AS. Bagaimana planet seperti itu terbentuk adalah sebuah misteri. Sebuah misteri yang diharapkan bisa terpecahkan berkat observatorium baru seperti JWST. Mempelajari atmosfernya yang membengkak dapat mengungkap sesuatu tentang masa lalunya sehingga memungkinkan para astronom untuk lebih memahami asal usulnya. Kita tidak dapat menjelaskan bagaimana planet ini terbentuk. Ini adalah misteri universal. Diperlukan lebih banyak penelitian observasional dan teoritis untuk memecahkannya,” kata The Witt Misteri di balik kaburnya pembunuh gadis penjual gorengan. Bisakah saya membantu menangkap Indra Septierman, tersangka pembunuhan Nia? Kurnia Sari, gadis penjual gorengan ini masih menyisakan banyak misteri