bachkim24h.com, Jakarta – Permintaan kendaraan pribadi khususnya mobil menjelang lebaran semakin meningkat. Pasalnya, sebagian masyarakat membutuhkan kendaraan roda empat untuk menuju kampungnya.
Pada umumnya, selain memilih mobil baru dari dealer yang sebenarnya tidak bisa langsung digunakan, calon konsumen lebih memilih mobil bekas yang bisa langsung digunakan.
Namun karena ini bukan mobil baru, calon konsumen harus sangat berhati-hati dalam memilih mobil.
Dari Sundoro Edi, pendiri Jasa Inspeksi Mobil Bekas, berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan saat ingin membeli mobil bekas:
1. Siapkan anggaran yang lebih besar
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, membeli mobil bekas pasti berisiko. Berbeda dengan mobil baru, mobil bekas lebih rentan cacat/bermasalah.
Oleh karena itu, penting bagi pelanggan mobil bekas untuk menyiapkan dana lebih untuk biaya perbaikan dan perawatan.
“Jangan lupa, berapa rata-rata harga pasaran (mobil), kita harus menambah 5-10 juta rupiah untuk perbaikan/perawatan. Jadi kalau kita mau beli mobil yang harganya 100 juta rupiah, kita punya 105 untuk 110 juta rupiah Seharusnya, jelas Sundoro saat dihubungi bachkim24h.com.
2. Hindari mobil bekas yang rusak
Kecelakaan mobil juga sering terlihat pada mobil bekas. Sebisa mungkin hindari mobil seperti itu, jika kerusakannya cukup parah akan mempengaruhi kenyamanan berkendara.
“Kalau tiap panel terlihat tanda patahnya, apakah ada celah di bodinya, apakah masih simetris atau tidak? “Biarlah longgar di sisi kanan, tapi sempit di sisi kiri,” kata Sandoro.
Tak hanya bangkai kapal, kasus mobil yang terendam masih sering kita jumpai. Dampaknya tidak bisa dianggap remeh, mobil yang terendam banjir kerap menimbulkan berbagai masalah dan membuat pusing pembeli.
Namun mobil rongsokan bekas memiliki ciri-ciri yang dapat dikenali yang berbeda-beda mulai dari kondisi mesin hingga interiornya. Untuk mesin, salah satu cara mendeteksinya adalah dengan melihat kondisi oli.
“Bisa dilihat mesinnya, kalau tidak dibersihkan ada yang namanya lumpur akibat tercampurnya oli dengan air. Kalau kena air kelihatannya seperti air, artinya air sudah masuk ke ruang mesin,” lanjutnya. .
Selain mesin, mobil yang terendam banjir juga berlumuran lumpur. Meski sudah dibersihkan, terkadang reruntuhannya masih terlihat sebagai bagian yang sulit dijangkau.
4. Fokus pada reset jarak tempuh
Reset jarak tempuh seringkali menjadi siasat penjual agar harga jual mobil bekasnya tetap tinggi. Kasus ini adalah salah satu yang paling umum di kalangan pembeli.
Oleh karena itu, sangat penting untuk fokus pada karakter dan performa mobil. Jangan sampai mobil dengan jarak tempuh rendah berkarakter mobil dengan jarak tempuh tinggi.
“Kilometernya bisa kita lihat dari riwayat servis di bengkel resmi. Kalau tidak ada, 10.000 atau 20.000 km tidak terasa 150.000 km dan harus dicek kondisi fisiknya,” tutupnya. .