Categories
Edukasi

Pelajar Hingga Mahasiswa Indonesia Banyak Jadi Korban, Ini Beda Judi Online dan Game Online

bachkim24h.com – Di era digital yang semakin berkembang, game online atau online gaming telah menjadi salah satu bentuk hiburan terpenting bagi banyak orang.

Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami perbedaan antara permainan yang aman dan permainan yang berpotensi membahayakan. Apalagi di Indonesia yang isu seputar keamanan dan legalitas perjudian kerap menjadi sorotan.

Permainan kartu dan catur seperti mesin slot, Texas Hold’em dan domino sering dikaitkan dengan perjudian. Namun pada prinsipnya hampir semua jenis permainan dapat disalahgunakan untuk kegiatan perjudian.

Bahkan hal-hal sepele seperti permainan batu-gunting-kertas atau acara olah raga pun bisa menjadi media untuk bertaruh. Perlu dipahami masyarakat bahwa hakikat perjudian bukanlah pada jenis permainannya, melainkan “perjudian” itu sendiri. 

Persoalan perbedaan game online dan judi online juga seringkali menimbulkan kontroversi di masyarakat. Ketua Forum Keamanan Siber Indonesia Ardi Sutedja menjelaskan perbedaan perjudian online dan permainan online.

“Ada perbedaan antara keduanya. Judi online tentunya melibatkan taruhan sejumlah uang dan biasanya kemungkinan kalah sangat tinggi. “Sedangkan game online lebih fokus pada ketangkasan dan keterampilan bermain, di mana kesenangan dan keseruan dari menang atau kalah bermain game, tanpa uang,” kata Ardi, Jumat, 11 Oktober 2019. Mei 2024.

Tidak semua game online memenuhi kriteria tersebut. Singkatnya, perjudian adalah proses dua arah di mana uang tunai dapat ditukar dengan barang berharga dan sebaliknya, menciptakan peluang untuk mengubah hadiah kembali menjadi uang tunai atau barang serupa.

Belakangan ini Higgs Domino Island (HDI) sedang menjadi sorotan di Indonesia karena diyakini mengandung unsur perjudian.

Fitur “Kirim” di HDI telah disalahgunakan oleh sejumlah individu, sehingga menyebabkan larangan bermain. Namun pengembang HDI telah bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia untuk memastikan bahwa platform ini tetap menjadi lingkungan permainan yang aman dan sehat.

Keputusan membuka kembali akses HDI juga diambil setelah mengikuti pedoman kementerian, termasuk menutup fungsi “Kirim” di wilayah Indonesia.

Hal ini menegaskan bahwa meskipun HDI mengandung unsur permainan kartu, ini bukanlah platform perjudian.

Perlu diketahui bahwa perjudian adalah aktivitas ilegal yang melibatkan perdagangan uang dalam jumlah besar dengan tujuan utama memperoleh keuntungan finansial.

Sedangkan permainan kartu online merupakan hiburan sah yang bertujuan untuk memberikan kesenangan dan hiburan bagi penggunanya.

Bermain permainan kartu online memiliki banyak manfaat positif, seperti menstimulasi pikiran, meningkatkan interaksi sosial, dan meningkatkan keterampilan strategis.

Ardi mengatakan yang terpenting adalah membagi waktu saat bermain game online dan memanfaatkan game hanya untuk hiburan waktu luang.

“Perjudian online merupakan ancaman serius bagi masyarakat, nomor dua setelah narkoba. Oleh karena itu kami mengajak semua pihak untuk bersatu dan bersama-sama memerangi fenomena destruktif ini demi kesejahteraan bersama, tambah Ardi.

Tidak hanya di kalangan orang dewasa, judi online juga populer di kalangan pelajar dan mahasiswa.

Berdasarkan data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), total transaksi perjudian online Indonesia hingga saat ini mencapai Rp 200 triliun sejak awal tahun 2023.

Dalam beberapa kasus, pelajar yang terjebak pinjaman online juga menggadaikan aset orang tuanya untuk bermain online.

Ivan Yustiavandana, Kepala PPATK, mengungkapkan pada tahun 2023 sebanyak 2.761.828 orang atau sekitar 2,7 juta orang mengikuti perjudian online antara tahun 2017 hingga 2022.

Mayoritas atau sebanyak 2.190.447 orang (2,1 juta jiwa) yang perjudiannya melibatkan jumlah kecil (kurang dari Rp 100.000) merupakan kelompok masyarakat berpendapatan rendah. Dengan profil seperti pelajar, mahasiswa, pekerja, petani, ibu rumah tangga, pegawai swasta dan lain-lain.

“Total partisipasi permainan masyarakat yang teridentifikasi pada periode 2017-2022 mencapai lebih dari Rp 52 triliun,” tulis laporan PPATK.

Oleh karena itu, edukasi dan kesadaran masyarakat akan risiko perjudian online, serta upaya preventif yang dilakukan oleh pengembang game dan otoritas terkait, dapat membantu melindungi para pemain, khususnya generasi muda, dari jebakan perjudian yang berbahaya.

Baca artikel edukasi menarik lainnya melalui link ini. DPR menyebut korban perjudian online tidak serta merta menjadi penerima bantuan sosial. Wakil Ketua Komite VIII DPR RI ini mengatakan, korban perjudian online tidak bisa masuk dalam kriteria data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) untuk menerima bantuan sosial. bachkim24h.com.co.id 17 Juni 2024