Jakarta, 2 Januari 2024 – Saat ini banyak dijumpai pengecer bahan bakar minyak. Bentuknya bermacam-macam, dari yang dijual dalam botol liter, hingga yang menggunakan nozzle seperti SPBU.
Banyak pengguna mobil yang melihat kehadirannya, terutama mereka yang enggan mengantri atau harus buru-buru mengisi bahan bakar karena tangki hampir kosong.
Namun, hanya sedikit yang mempertanyakan keberadaan pengecer bahan bakar. Pengaduan disampaikan mengenai dosis yang tidak tepat dan kualitas bahan bakar yang dikatakan di bawah standar.
Dalam sorotan baru-baru ini, seorang tukang ojek menceritakan pengalaman buruknya membeli bahan bakar di pinggir jalan secara online.
Sopir taksi itu mengaku membeli bensin seharga Rp 10 ribu secara eceran, namun yang diterimanya kurang dari setengah botol. Padahal, harga eceran bensin biasanya berkisar Rp 12 ribu per liter.
Dikutip laman Instagram bachkim24h.com Otomotif @dramaojol.id, video tersebut memperlihatkan seorang tukang ojek sedang memegang botol PET berisi bahan bakar kurang dari setengah botol.
“Kamu beli BBM sebesar itu (Rp 10 ribu). Biasa saja, saya juga dapat uang di jalan,” ujarnya.
Sedangkan penjual bensin hanya diam dan tidak menjawab. Ia terlihat duduk bersama dua orang temannya di dekat SPBU mini miliknya.
Video tersebut pun menjadi viral di media sosial dan mendapat banyak komentar online. Ada yang merasa tidak enak dengan pengalaman ojojuh.
“Yah, aku juga belinya jam 12 pagi, setelah diisi, motor jadi berat saat aku tancap gas,” kata salah satu warganet.
“Kalau dilihat dari warnanya, aku ragu itu bensin murni,” tulis netizen lainnya. Timeline Wanita Penikaman di Mobil Seorang penjual baju di Tangerang RA yang berjualan pakaian di Jalan Borobudur, Desa Bencongan, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, tewas di depan tokonya setelah diserang wanita berinisial DN. bachkim24h.com.co.id 2 April 2024