bachkim24h.com, PTPN III (Persero), PT Perkebunan Nusantara IV melakukan peremajaan tanaman kelapa sawit milik petani KUD Thani Makmur di Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, Langkat, Provinsi Sumatera Utara.
Luas baru 107 ha memecahkan rekor perakaran dan penanaman tercepat secara nasional setelah mendapat rekomendasi teknis (recomtek) dan pendanaan dari Badan Pengelola Dana Pengilangan Minyak (BPDPKS). “Alhamdulillah, hari ini kami melakukan penanaman kembali perkebunan kelapa milik petani Thani Macmur. “Sepertinya ini menjadi rekor perpindahan tercepat sejak rekomendasi teknis Kementerian Pertanian diterbitkan,” kata Jatmiko Santosa dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (20/06/2024).
Bahkan, kurang dari seminggu setelah rekomendasi tersebut diterbitkan, Perseroan sudah bisa segera menandatangani perjanjian pihak ketiga antara Koperasi, BPDPKS, dan Lembaga Keuangan.
“Tidak hanya mendesak, kami juga ingin kesuksesan model kemitraan antara PTPN dan petani plasma yang sukses di Riau diperluas melalui program perlawanan non-petani plasma seperti Besitang Langkat. dia menjelaskan.
PTPN memulai model kemitraan yang kemudian menjadi model terbaik di Indonesia. Sejak tahun 2019, melalui Region III (PTPN V saat itu) di Riau, perusahaan pertamanan lanskap ini telah meluncurkan 4 proyek, salah satunya adalah proyek kerjasama manajemen swasta, mulai dari renovasi hingga masuknya kelapa sawit ke dalam panen mereka, semuanya organisasi . perkebunan kelapa sawit di dalam negeri yang dikelola langsung oleh PTPN. Peta Geospasial
Tidak hanya itu, mitra perkebunan juga akan menerima entri peta lahan dan juga berpartisipasi dalam penghargaan keberlanjutan seperti Indonesia Sustainable Palm Oil dan Sustainable Palm Oil Roundtable.
“Bagi petani mitra kami di Riau yang menggunakan program pengelolaan unik, hasil tahun pertama (TM) mereka berada di atas standar nasional, yaitu mencapai 18 ton TBS/ha/tahun,” kata Yatmiko.
Ia menjelaskan, dengan investasi tersebut, rekan-rekan petani bisa memperoleh penghasilan sebesar Rp 5 hingga 7 juta per bulan. Bahkan, jumlah koperasi bisa mencapai puluhan miliar dan bisa dengan cepat membayar kembali pinjaman pembangunan kebun.
Dengan capaian tersebut, Jatmiko berharap kesuksesan petani plasma PTPN dapat ditransfer ke petani sawit bebas plasma. Melalui model revolusioner yang diusulkan, perusahaan tidak hanya menjadi wadah perkebunan kelapa sawit dan penjualan komersial, tetapi juga membantu metode teknis dan pembangunan berkelanjutan yang diberikan oleh para petani plasma yang bekerja sama dengan PTPN.
“Mudah-mudahan model pemerintahannya tidak sama. Kedepannya dengan peningkatan dana PSR dari BPDPKS mencapai Rp 60 juta, KDU bisa melakukan upaya pemulihan sendiri dalam program Off Taker yang kuat ini, jadi kami semoga PSRnya bisa berkembang dan segera bisa kita lakukan,” imbuhnya.
Sementara itu, di tempat yang sama, selaku perwakilan pemegang saham PalmCo, Direktur Penjualan PTPN III (Persero) Dwi Sutoro menyampaikan komitmen perseroan dalam upaya pengembangan waralaba Farmer.
“Berdasarkan kelembagaan seperti KUD ini, kami berharap korporasi petani dapat memberikan nilai lebih dan menjadi tumpuan bagi keberlangsungan usaha kebun rakyat ke depan,” ujarnya.
Untuk itu, Dwi mengatakan aksi korporasi membangun PTPN IV PalmCo yang fokus pada kelapa sawit harus bekerja keras untuk memajukan PSR negara yang masih di bawah target pemerintah. “PalmCo bertujuan membantu petani melaksanakan PSR hingga 60 ribu hektar pada tahun 2026. Ini merupakan salah satu komitmen kami dalam inti Rencana Strategis Nasional PalmCo,” imbuhnya.
Direktur Perlindungan Tanaman, Kementerian Pertanian India, Ir. Md Hendrathmoyo Bagus Kuludu yang turut hadir di lokasi penanaman menyampaikan apresiasi atas cepatnya proses penanaman setelah dikeluarkannya Instruksi Petani.
“Awal bulan Juni ini Rekomtek akan melakukan penanaman kembali di pusat. Ini tandanya komunikasi dan kerjasama antara petani, lembaga, dan perusahaan yang mempunyai dinas terkait sudah berjalan efektif. Kita berharap tetap berjalan seperti PSR yang terus meningkat, “ucap Kuludu.
Selain itu, menurutnya dengan kelapa sawit pada tahun 2023 akan mendapat devisa sebesar Rp 600 triliun, atau akan masuk 60% sumber daya luar negeri negara, sehingga akan semakin meningkatkan produksi kelapa sawit dari pertanian kecil, terlalu banyak infrastruktur yang terlibat. pada permukaan kelapa sawit di Indonesia. , mengarah ke industri minyak sawit negara.
Gubernur Yudisial Sumut Hasanuddin mengucapkan terima kasih kepada PTPN yang terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung kelapa sawit kepada masyarakat miskin. Hasanuddin memperkirakan Sumut yang memiliki 1,4 juta hektar perkebunan kelapa sawit dan 441 ribu hektar di antaranya merupakan perkebunan kelapa sawit untuk manusia, akan menghadapi banyak permasalahan, mulai dari penggunaan benih ilegal hingga penuaan tanaman.
“Kami sangat bersyukur memiliki PTPN IV PalmCo sebagai mitra PSR bagi petani dan koperasi di Langkat, kami berharap proyek serupa bisa diluncurkan di kebun orang lain,” pungkas Hassanuddin.