bachkim24h.com, Jakarta, Pilihan Kepala DKI Jakarta pada tahun 2024 berlangsung Lively pada hari Rabu (27.11.2024). Kandidat berpasangan kepada pemimpin dan wakil gerilya menunjukkan studi mereka dengan suara di stasiun suara yang relevan.
Momen ini tidak hanya menunjukkan gravitasi kandidat, tetapi juga tempat untuk menempatkan perakitan berbagai stasiun suara didistribusikan di Jakarta. Busur utama berasal dari depan mantan pemimpin DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Pururama dan Ahoc, bersama keluarganya.
Dalam tiga pasang kandidat, Procono Anung-Promo-Karno, Law Pongrekun, Kun Ward dan Ridvan Camille-Sushon memberikan suara di berbagai lokasi.
Procono Anung memberikan suara di TPS 46 South Cipeta, Cilandak, yang dekat dengan kediamannya. Menghadiri keluarga yang melanjutkan pemilih tradisional di tempat yang sama dalam 24 tahun terakhir.
Awal bergigi agar sesuai dengan Procono, memberikan suara kepada TPS 65 Lebak Bulus. Penggugat bahwa Milk mengakui itu siap untuk memilih bersama keluarga.
Ridvan Camille Sushon memberikan suara di luar Jakarta Pro penyebab untuk KTP Domicile. Ridwan memilih TPS di Bandung sementara Sushon di Bogor.
Achok mencuri dengan kehadirannya dengan istri anak anjing Naktite Devi dan anak -anak di TPS 60 Villa, Jakarta Utara. Achok menjelaskan kehadiran keluarga mereka dari pendidikan politik gratis.
Achok mengundang anak -anak TP untuk melatih pentingnya demokrasi. Undangan TPS pada pemungutan suara adalah langkah pertama untuk memasuki proses seleksi pemimpin.
Achok dan meminta putra Yosaafat untuk dimasukkan ke dalam kotak di dalam kotak, menunjukkan suasana keluarga.
Komisi General Choice (KPU) tercatat bahwa mereka adalah 8 214 7 pemilih di Jakarta, distribusi terbesar di Jakarta Timur. Jakarta Selatan, tempat mayoritas kandidat memilih, lebih dari 1,7 juta pemilih.
Sejumlah besar pemungutan suara merupakan tantangan bagi KPU untuk melakukan aplikasi pemungutan suara yang mulus dan transparan.
Setiap TPS memiliki fitur yang unik dan mencerminkan berbagai budaya Jakarta. Di TPS, di mana undang -undang Pongrekun memilih di atmosfer diwarnai oleh lambang khusus Betawi, untuk memberikan studi lokal kepada pemilih.
Sementara TPS Kun Warda, panitia menambahkan elemen teknologi untuk menghaluskan suara.
Di hadapan keluarga amok dan hanya atmosfer TP menunjukkan partisipasi aktif yang penting dalam demokrasi. Pemilihan Jakarta bukan hanya pilihan pemimpin, tetapi juga proses pelatihan publik pentingnya suara mereka.
Pendidikan politik untuk anak -anak sebagai Achok membuat model adalah bagaimana nilai -nilai populer di awal.
Ridwan tidak memiliki kartu ID Jakarta, itu harus memilih di Bandung menurut kediamannya.
Achok ingin memberikan pendidikan politik kepada anak -anak dengan mengajarkan pentingnya proses populer.
Procono di Cipete, Rano di Lebak Bulus, Hukum Lebak Balius dan Kun di Ciganjur.
KPU mencatat bahwa ada lebih dari 8 juta pemilih di semua wilayah DKI Jakarta.