Categories
Lifestyle

Metafora Adalah Gaya Bahasa Pebandingan, Kenali Jenis-jenis dan Contohnya

bachkim24h.com, Metafora Belanda adalah salah satu jenis bahasa dalam sastra untuk menggambarkan suatu objek atau konsep dengan cara membandingkannya dengan objek atau konsep lain. Metafora tidak menggunakan kata-kata pembanding, melainkan langsung membedakan dua hal sebagai satu kesatuan. Teknik ini memberikan kekuatan yang signifikan pada bahasa, dan menjadikannya hidup dan penuh makna. 

Penggunaan metafora dapat ditemukan dalam berbagai bentuk komunikasi, antara lain: dalam puisi prosa bahkan dalam percakapan sehari-hari. Metafora membantu pembaca dan pendengar memahami ide-ide abstrak dengan cara yang lebih konkrit dan dapat dihubungkan.

Selain memperkaya bahasa, metafora juga berfungsi meningkatkan keindahan dan kedalaman teks. Oleh karena itu, penulis dan pembicara dapat menggunakan metafora untuk mengekspresikan emosi dan gagasan dengan lebih kuat dan mendalam.

Berikut bachkim24h.com bahas mengenai pengertian metafora beserta jenis dan contohnya yang dirangkum dari berbagai penulis, Kamis (6/6/2024).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian metafora adalah penggunaan kata atau beberapa kata yang tidak dalam kenyataan, melainkan berupa gambaran berdasarkan persamaan atau perbandingan. Metafora dianggap kiasan, yang digunakan untuk menggantikan penanda penanda lain dengan penanda kata-kata yang memiliki penanda serupa. Cara berekspresi ini mengungkapkan sesuatu secara langsung dalam perumpamaan perbandingan analogis, menghilangkan kata-kata seperti “mungkin”, “seolah-olah”, dan seterusnya.

Metafora terdiri dari dua bagian, yaitu bagian utama yang membandingkan hal yang diperbandingkan, dan bagian kedua yang berfungsi sebagai pembanding. Penyajian kedua bagian ini tidak harus berurutan, agar leluasa dalam penulisan dan pemahaman. Cara berbicara seperti ini meningkatkan makna dan membuat komunikasi yang lebih dalam menjadi lebih hidup dan bermakna.

Dalam buku Memahami Linguistik Kognitif: Ninchi Gengogaku karya Dedi Sutedi dijelaskan bahwa metafora adalah gaya bahasa yang fungsinya menyampaikan sesuatu secara tidak langsung. Meskipun metafora tidak menyampaikan makna sebenarnya dan menggunakan kiasan atau perumpamaan, namun tetap membantu pembaca atau pendengar untuk memahami dan menafsirkan pesan penulisnya. Dengan prinsip-prinsip yang diciptakan, metafora akan memudahkan pemahaman dan keindahan bahasa mereka.

Ia melaporkan dari buku berjudul “Sekolah Media Indonesia Kelas 8” terbitan penerbit Yudhishtira, bahwa metafora terdiri dari tiga unsur utama. Penjelasan garis metafora: 1. Tidak ada kata hubung

Ciri metafora yang pertama adalah tidak menggunakan kata penghubung atau konjungsi. Sebab kiasan metafora tersebut diketahui tidak menggunakan kata sambung perbandingan, seperti bagaimana, seperti, itu, dan sebagainya.

Ciri khas penerjemahannya adalah pasti menggunakan kata atau frasa kiasan yang tidak dapat diterjemahkan secara harfiah. Kata-kata yang menunjukkan secara metaforis hanya digunakan untuk perbandingan atau dugaan. 3. bentuk perbandingan

Ciri khas metafora adalah berbentuk perbandingan. Alasannya adalah metafora dirancang untuk perbandingan atau asumsi. Meski serupa, ciri khas metafora adalah tidak bermaksud menyindir atau mengkritik. Ini jelas merupakan metafora untuk kiasan

Metafora ekspresif adalah jenis metafora yang membandingkan secara langsung suatu benda atau benda dengan benda lain. Penulis secara gamblang menghadirkan dua objek untuk menggambarkan maknanya. Contoh metafora yang rumit adalah kalimat ini:

Ia adalah seekor singa lapar yang memburu mangsanya di padang luas.

Contoh ini mengacu pada seseorang yang sangat bersemangat dan ingin sukses. 2. metafora tersembunyi

Namun metafora implisit tidak secara langsung mewakili objek pembandingnya, melainkan menggunakan frasa atau kata yang tersembunyi. Contoh metafora tersembunyi adalah kalimat ini;

“Di desa ini banyak bunga yang mencoba untuk dikawinkan.”

Contoh ini secara tidak langsung menggambarkan seorang pria yang sedang mencari pasangan cantik. 3. Orang-orang zaman dahulu telah lolos dari metafora

Metafora adalah tokoh-tokoh yang sudah tua atau tidak lagi bersifat metafora yang mempunyai makna yang umum diketahui banyak orang. Terjemahan serupa sering digunakan oleh budaya atau tradisi tertentu. Contoh metafora lama atau kuno adalah lagu ini;

“Aku mengusir perempuan jalang itu” Chairil Anwar

Ini menggambarkan contoh kebebasan dan ketidaktaatan sosial. Penulis ingin menggambarkan dirinya sebagai hewan yang hidup di alam liar dan tidak ada yang mengendalikannya.

Di bawah ini beberapa contoh kalimat lain dari kiasan metafora, yaitu: Matahari adalah sumber cahaya dan panas bumi. “Bisnis adalah lautan dalam yang penuh dengan deburan ombak.” Wajahnya bersinar seperti bulan purnama di malam yang gelap. “Cintamu adalah api yang membakar seluruh hatiku dengan panas yang tidak perlu.” Leo berkuasa dengan kuat di dewan. “Hidup adalah perjalanan yang penuh liku-liku dan tantangan.” “Ceritanya adalah gambar yang indah, penuh warna dan detail.” Hatinya mandul, tanpa sedikit pun kehangatan. “Sarapan adalah makanan yang merangsang tubuh untuk memulai hari dengan penuh semangat.” “Ada halaman baru pagi ini yang belum digambar dengan pena.” “Hujan adalah nyanyian alam yang menenangkan jiwa yang gelisah.” “Keputusasaan adalah lubang hitam yang menyedot kebahagiaan.” “Kesabaran adalah senjata ampuh dalam menghadapi godaan.” “Kisah hidupnya adalah sebuah taman bunga yang sungguh mekar dengan indahnya.” “Kau akan menjadi pelangi tawa di tengah badai yang memberi harapan.”