BIMA – Literasi digital mempunyai banyak manfaat dalam dunia pendidikan. Selain memberikan akses informasi yang cepat dan mudah, literasi digital dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan memberikan kesempatan pembelajaran kolaboratif.
“Literasi digital dan keterampilan digital akan mempermudah proses belajar mengajar serta membantu siswa menyelesaikan berbagai tugas pembelajaran,” kata CEO Digipruner Abdul Hameed Hasan pada konferensi digital yang diselenggarakan bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kmenkominfo). Nusa Tenggara Barat dalam webinar literasi. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi (NTB) di Wilayah Bima, Sabtu (16/3).
Dalam diskusi daring bertajuk ‘Mempermudah Pekerjaan Saat Melek Digital’, Abdul Hameed menjelaskan bahwa literasi digital memudahkan pelajar dalam mengakses informasi dan sumber belajar secara cepat dan akurat.
“Juga mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analitis pada siswa melalui pemanfaatan teknologi. “Pemanfaatan teknologi meningkatkan peluang belajar mandiri dan berkolaborasi dengan sesama siswa,” jelas Abdul Hameed dalam webinar yang dimoderatori Fiffin Ervianti.
Hameed menambahkan, kemajuan teknologi digital dapat menyediakan alat dan aplikasi yang mendukung literasi digital. “Misalnya, ada banyak alat dan aplikasi digital berguna yang mempermudah tugas, seperti mesin pencari dan chatbot AI,” tambahnya.
Beberapa sekolah menengah di Kabupaten Bima ikut bergabung menjadi peserta webinar virtual. Diantaranya SMAS KAE Woha, SMAN 1 Sanggar, SMAN 1 Lambu, SMAN 2 Lambu, SMAN 1 Wawo, SMAN 2 Wawo, SMAN 1 Sape, SMAN 2 Sape, SMAN 3 Sape dan SMAS Muhammadiyah Sape.
Dalam hal keamanan digital, pembicara ITB STIKOM Bali Gde Sastrawangsa mengingatkan bahwa era digital membuat arus informasi tidak lagi penting. Pengguna digital harus melek digital dan memahami ancaman keamanan.
“Praktik untuk melindungi informasi, perangkat, dan sistem digital dari ancaman seperti pencurian data, malware, dan penipuan online. Tujuannya untuk melindungi privasi, menjaga keamanan data, menjamin keamanan perangkat dan meningkatkan kepercayaan diri, jelas Gde.
Narasumber lainnya, Kepala Pusat Data Pendidikan dan Teknologi Informasi Pendidikan dan Kebudayaan NTB, Agus Siswoji Utomo, berpesan kepada para siswa untuk terus meningkatkan keterampilannya agar menjadi generasi yang melek digital. “Jangan lupa gunakan media digital secara hati-hati dan bijak,” tegasnya.