bachkim24h.com, JAKARTA – Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi tantangan sistem kesehatan nasional Indonesia. Wakil Menteri Kesehatan RI Prof. Dr. Dante Saxono Harbuwono, Sp.PD-KEMD., Ph.D., menegaskan pemerintah berkomitmen penuh untuk terus melanjutkan pemberantasan demam berdarah melalui tindakan pencegahan yang komprehensif.
Dante menjelaskan, enam strategi nasional pencegahan demam berdarah mencerminkan komitmen pemerintah.
“Peningkatan insiden pada tahun 2023 hingga 2024 menunjukkan perlunya tindakan pencegahan yang lebih efektif dan inovatif. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia mendukung komitmen enam strategi nasional pencegahan demam berdarah: peningkatan pengelolaan vektor yang aman dan berkelanjutan; memperkuat surveilans demam berdarah yang komprehensif dan manajemen wabah yang sensitif sebagai dasar bagi manajemen program dan kebijakan berbasis bukti; Hal itu disampaikannya pada media briefing dan talkshow bertajuk “Kepemimpinan Indonesia Melawan Demam Berdarah” yang digelar bersama Takeda di Jakarta, Kamis (19/2). Kami membutuhkan dukungan semua orang
Meski demikian, Dante juga mengatakan, pemberantasan penyakit demam berdarah memerlukan dukungan semua pihak dan kerja sama antar departemen dinilai sangat penting agar pencegahan dan pengendalian penyakit demam berdarah dengue dapat efektif.
“Tentu saja keberhasilan upaya pencegahan DBD tidak hanya bergantung pada komitmen pemerintah saja, namun juga dukungan semua pihak. Guna menjamin efektivitas pelaksanaan pencegahan dan pengendalian DBD di Indonesia, kerja sama antarsektor sangat penting,” ujarnya. ditambahkan.
Strategi Nasional Pengendalian Demam Berdarah Dengue 2021-2025 juga merupakan wujud komitmen pemerintah Indonesia dalam melaksanakan Peta Jalan Neglected Tropical Diseases (NTD) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 2020-2030. silakan melamar. Ini akan dihilangkan pada tahun 2030.
Sejumlah program yang dilaksanakan pemerintah Indonesia antara lain intervensi inovatif seperti 3M Plus, upaya pemberantasan sarang nyamuk melalui kampanye Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1J), dan pelepasan nyamuk ber-Wolbachia. Pemerintah juga membangun berbagai kemitraan multisektoral antara lain Bio Farma, PT Takeda Innovative Medicines, World Mosquito Program, dan Kementerian Kesehatan RI yang menjadi tuan rumah International Arbovirus Summit 2024 bersama Kelompok Inti Kesehatan DPR RI dengan dukungan interkom. dukungan sektoral. Para pemangku kepentingan juga meluncurkan Koalisi Bersatu untuk Mengembangkan Respons Dengue yang Lebih Komprehensif di Indonesia pada tahun 2023 (KOBAR).
Komitmen yang kuat untuk mencegah penyakit demam berdarah tidak hanya datang dari pemerintah pusat tetapi juga dari pemerintah daerah. Hal ini terlihat dari program percontohan yang dicanangkan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur untuk melakukan vaksinasi terhadap 9.800 anak SD di Balikpapan sebelum dilanjutkan ke Samarinda.
Selain itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Pang Viet baru-baru ini meluncurkan program serupa untuk siswa sekolah dasar dan menengah, yang sepenuhnya didanai oleh APBD. Kabupaten Panggoet menjadi wilayah dengan angka kejadian DBD tertinggi kedua di Jawa Timur (2.309 kasus per Agustus 2024), sedangkan Jawa Timur sendiri menjadi provinsi dengan angka kejadian DBD tertinggi kedua di Tanah Air. Tujuan Pusat Kesehatan Masyarakat Patton untuk memvaksinasi demam berdarah kepada 1.120 anak sekolah dasar di wilayah kerjanya terjadi karena wilayah tersebut memiliki jumlah kasus tertinggi. Pemecahan masalah.
Upaya Indonesia untuk mengalahkan demam berdarah mendapat pujian dari Takeda Global, kata Dr. kata Derek Wallace saat berkunjung ke Indonesia sebagai bagian dari rangkaian tur ke Asia Tenggara pasca menjabat.
“Saya merasa terhormat bisa berkunjung ke Indonesia. Negara ini menjadi model bagi dunia dalam perspektif global dalam memerangi demam berdarah,” kata Derek dalam siaran pers yang diterima Liputan6. .com. Para pemangku kepentingan di sektor ini telah bekerja sama secara efektif untuk memerangi penyakit yang mengancam jiwa ini. “
Derek mengatakan Indonesia berada pada jalur yang tepat untuk mencapai tujuan nol kematian akibat demam berdarah pada tahun 2030. Dia mengatakan pemerintah memainkan peran utama dalam mempromosikan inisiatif pengelolaan vektor, memperkuat kolaborasi multi-sektoral dan mengintegrasikan langkah-langkah pencegahan inovatif seperti vaksinasi ke dalam lingkup nasional dan regional. Strategi nasional telah menunjukkan pendekatan integrasi yang efektif.
Pada saat yang sama, Andreas Gutknecht, presiden Takeda Innovative Pharmaceuticals, mengatakan semua pihak harus berperan aktif dalam pencegahan demam berdarah dan melakukan perubahan.
“Pencegahan adalah kunci untuk memerangi demam berdarah, dengan mendidik diri kita sendiri dan orang lain tentang demam berdarah dan pencegahannya, mengendalikan nyamuk dengan 3M Plus dan akhirnya, bersama Takeda, kita dapat membuat perbedaan. Indonesia berkomitmen untuk menjadi mitra jangka panjang dalam pemberantasan demam berdarah. melawan demam berdarah melalui pencegahan inovatif dan cara lain, beliau menekankan: “Kami bekerja sama dengan semua tingkatan pemerintah dan pemangku kepentingan swasta untuk menciptakan tempat yang lebih aman bagi keluarga dan komunitas di lingkungan Indonesia. “