Categories
Sains

Komersialisasi Kredit Karbon untuk Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca

bachkim24h.com Tekno – PT Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) bersama Pertamina Energi Baru Terbarukan (Pertamina NRE) menjalin kemitraan strategis dalam proyek bisnis kredit karbon. Kemitraan ini bertujuan untuk meningkatkan kontribusi terhadap upaya penurunan emisi gas rumah kaca dan mendukung kelestarian lingkungan. ) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLS) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Sumatera Utara. Proses produksi PLTBg menggunakan air limbah atau limbah cair pabrik kelapa sawit (POME) dari pabrik kelapa sawit PTPN III (Persero) yang diolah di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Kemudian limbah POME ditampung pada reservoir tertutup agar gas metana yang dihasilkan limbah POME tidak terlepas ke atmosfer. Selain itu, gas metana ini diolah untuk menghasilkan listrik terbarukan di PLTBg berkapasitas 2,4 megawatt (MW). Perjanjian tersebut juga mencakup kerja sama penelitian dan pengembangan inovasi dan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional usaha. dua BUMN. Selain itu, pelaksanaan proyek dan kemungkinan lain yang dapat menghasilkan kredit karbon juga menjadi bagian dari perjanjian ini. Deputy Chief Executive Officer Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Denaldy Mulino Mauna, mengakui perusahaannya mendapat penghargaan global di sektor pertanian dari hasil lembaga pemeringkat ESG Sustainlytics dengan skor ESG 17,1. Resiko rendah). “Benar bahwa kami bermaksud untuk melanjutkan penerapan “program dekarbonisasi untuk melaksanakan kegiatan ekonomi sirkular dan usaha pertanian berkelanjutan). waste to money),” ujarnya. Sementara itu, Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Pertamina NRE Fadli Rahman mengatakan keduanya telah menjalin kerja sama strategis sejak tahun 2018, melalui pembangunan PLTBg Sei Mangkei yang mulai beroperasi dua tahun lalu. Nantinya, “Ini merupakan bentuk kesepakatan bersama kedua belah pihak untuk menunjukkan komitmennya dalam transisi menuju nol emisi pada tahun 2060,” jelas Kadin Sebut RI Butuh Puluhan Industri Menengah Pencapaian Delegasi Emas Perdagangan dan Industri Indonesia (Kadin) mendorong hal tersebut. penguatan industri manufaktur dalam negeri bachkim24h.com.co.id 19 Juli 2024