Categories
Hiburan

Kenali 6 Gejala Kolesterol Tinggi di Kaki yang Perlu Diwaspadai

bachkim24h.com, Jakarta – Siapapun bisa terserang kolesterol tinggi, padahal kolesterol sendiri merupakan zat lemak yang penting untuk berbagai fungsi tubuh. Namun, orang dengan kolesterol tinggi memiliki peningkatan risiko terkena aterosklerosis, suatu kondisi di mana plak menumpuk di arteri.

Majalah Terveys, Sabtu (13 Juli 2024) memberitakan bahwa aterosklerosis dapat mempengaruhi pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk tungkai dan kaki. Plak yang menumpuk di arteri ekstremitas bawah dapat menyebabkan penyakit arteri perifer (PAD).

PAD dapat mengurangi atau bahkan menghentikan aliran darah ke bagian tubuh, seperti lengan, kaki, dan panggul. PAD pada ekstremitas bawah paling sering terjadi dan biasanya menyerang kaki.

Di Amerika Serikat, lebih dari 6,5 juta orang berusia di atas 40 tahun telah didiagnosis menderita PAD. PAD tidak hanya meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke, tapi juga banyak masalah kesehatan serius lainnya.

Sayangnya, PAD sering kali tidak terdiagnosis karena gejalanya sangat bervariasi. Sekitar satu dari lima pasien dengan PAD tidak memiliki gejala, sementara lebih dari setengahnya mungkin memiliki gejala yang tidak khas.

Orang yang tidak mengalami gejala mungkin mengaitkan nyeri otot dengan proses penuaan atau sekadar penurunan aktivitas fisik. Risiko PAD juga meningkat seiring bertambahnya usia.

Terkadang PAD tidak terdiagnosis sampai gejalanya parah dan memerlukan perawatan medis segera. Oleh karena itu, penting untuk lebih memahami kondisi ini.

Berikut beberapa gejala PAD yang terlihat pada kaki: 1. Bisul pada kaki

Kurangnya aliran darah dari arteri ke dan dari kaki dapat meningkatkan risiko terjadinya tukak yang disebut tukak arteri. Ulkus arteri biasanya terjadi di bagian tubuh yang jauh dari jantung, seperti tungkai, telapak kaki, pergelangan kaki, atau jari kaki.

Kondisi sirkulasi darah yang tidak memadai dapat merusak sel, jaringan, dan saraf serta menyebabkan luka pada kulit, terutama setelah cedera ringan. Ulkus ini cenderung sulit dan lambat sembuhnya, terutama jika berkembang di area yang terkena penyakit arteri perifer (PAD).

Gejala umum penyakit arteri perifer (PAD) adalah nyeri otot yang disebut nyeri pinggul. Gejala-gejala ini bisa berupa nyeri, kram, mati rasa, dan kelelahan otot.

Biasanya nyeri ini terjadi saat seseorang berjalan atau melakukan aktivitas fisik lainnya. Letak nyerinya sering terasa di kaki, namun bisa juga terjadi di bokong, pinggul, paha, betis, atau kaki.

Pada PAD yang parah, nyeri otot dapat menetap bahkan saat Anda tidak dapat bergerak. Beberapa penderita PAD mengalami nyeri, dingin, atau mati rasa pada kaki dan jari kaki, terutama pada malam hari atau saat kaki berada pada posisi tertinggi.

Meninggikan kaki setinggi jantung atau menggantungnya di atas tempat tidur dapat membantu mengurangi rasa sakit. Dalam posisi ini, gravitasi membantu meningkatkan aliran darah di kaki dan meredakan nyeri untuk sementara.

Nyeri kaki adalah gejala umum PAD. Nyeri ini dapat terjadi baik saat bergerak maupun saat istirahat, dan seringkali terasa seperti sensasi kesemutan pada kaki.

Nyeri tungkai biasanya terletak di betis, meski bisa juga dirasakan di bokong, tungkai, atau paha. Selain nyeri, Anda juga mungkin mengalami sensasi seperti kram atau rasa berat yang berlebihan.

Penderita PAD sering merasa kedinginan atau sangat kedinginan. Sirkulasi darah yang normal membantu menjaga suhu tubuh tetap hangat di tungkai dan kaki.

Namun, ketika timbunan kolesterol dan lemak menyumbat arteri, tubuh kesulitan mengirim darah ke area yang jauh dari jantung, sehingga sulit menjaga suhu kaki tetap stabil.

PAD dapat menyebabkan pembengkakan atau pembengkakan pada kaki. Pembengkakan ini biasanya terjadi saat orang tersebut berdiri diam.

Kaki bengkak juga bisa disebabkan oleh posisi istirahat yang menghilangkan rasa sakit, seperti meninggikan kaki untuk menghilangkan tekanan.