JAKARTA – Provinsi Jawa Timur (Jaktam) menjadi juara umum Olimpiade Siswa Nasional (OSN) 2024 yang resmi berakhir pada Sabtu (31/8/2024) di Jakarta. Jatim berhasil meraih 56 medali yang terdiri dari 13 medali emas, 22 medali perak, dan 21 medali perunggu.
Sedangkan peringkat kedua Provinsi DKI Jakarta memiliki total 60 medali, dengan rincian 12 medali emas, 25 medali perak, dan 23 medali perunggu. Pada OSN 2023, DKI Jakarta menjadi juara umum dengan perolehan 71 medali. Kemudian, di peringkat ketiga, Provinsi Jawa Barat memiliki 8 medali emas, 13 medali perak, dan 22 medali perunggu, dengan total 43 medali.
Baca juga: SMA Unggulan MH Thamrin DKI mengantarkan juara umum OSN 2023 di Jakarta
Pada tingkat SMA/MA, peringkat pertama diraih Provinsi Jawa dengan total 44 medali, peringkat kedua Provinsi DKI Jakarta dengan total 36 medali, dan peringkat ketiga Provinsi Jawa Barat dengan total 31 medali.
Kemudian pada tingkat SMP/MTS, peringkat pertama ditempati Provinsi DKI Jakarta dengan total 15 medali, peringkat kedua ditempati Provinsi Jawa Tengah dengan total 9 medali, dan peringkat ketiga ditempati Jawa Timur. Sebanyak 7 medali
Baca Juga: MNC University kembali menorehkan prestasi nasional di ajang OSSN 2023
Kemudian peringkat pertama tingkat SD/MI ada DK dengan perolehan total 9 medali. Provinsi DKI Jakarta, peringkat kedua Provinsi Jawa Timur dengan total 5 medali, dan peringkat ketiga Provinsi Yogyakarta dengan total 5 medali.
Kepala Badan Standar, Kurikulum dan Penilaian Pendidikan (BSCAP) di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kmendikbudristek) Anindito Aditomo mengucapkan terima kasih.
“Kepada para pelajar yang berhasil menjadi pemenang OSN kali ini, teruslah menjadi inspirasi bagi semakin banyak generasi muda yang tertarik pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Jadilah duta ilmu pengetahuan yang membagi keindahan ilmu pengetahuan kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Bersikaplah rendah hati. , Dan jangan puas dengan kesuksesan yang telah diraih. Dalam siaran persnya, Minggu (1/9/2024), beliau mengatakan, “Jadikan momentum ini sebagai insentif untuk meraih lebih banyak lagi.
Sementara bagi peserta yang gagal, Anindito memberikan pesan motivasi untuk bangkit dan terus berjuang. Menurutnya, kemampuan mengelola rasa kecewa, mampu bangkit kembali dari kegagalan merupakan sebuah keterampilan yang sama berharganya dengan kemenangan dan kesuksesan.
Apalagi jika seluruh peserta memberikan yang terbaik dalam proses kompetisi, maka mereka mampu melampaui batas kemampuan mereka sebelumnya. Ini adalah pencapaian yang patut dirayakan dan menjadi bukti bahwa Anda dapat mengembangkan dan melampaui keterampilan Anda saat ini di masa depan
“Makanya jangan menyerah. Berani berharap dan mempunyai harapan yang tinggi, meski resiko kecewa selalu ada. Apapun hasil akhirnya, perjalanan mencapai cita-cita akan menyiapkanmu untuk sukses dalam hidup.” katanya.