Categories
Bisnis

KAI Commuter Gandeng JRTM Jepang, Beli Suku Cadang KRL Rp 734 Miliar

bachkim24h.com, Jakarta – PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) menjalin kerja sama dengan JRTM Jepang. Anak usaha KAI menjalin kerja sama pengadaan suku cadang armada KRL.

Hal ini tercermin dalam Memorandum of Cooperation (MoU) antara KAI Commuter dan JRTM Jepang yang menandatangani perjanjian kerja sama atau perjanjian pembelian kerjasama jangka panjang (LTPA) untuk pembelian suku cadang KRL Tahap 2 periode 2024-2027.

Presiden KAI Commuter Asdo Artrivianto mengatakan, kerja sama kepentingan masyarakat akan terus berlanjut ke depan, khususnya di wilayah Jabodetabek untuk memperlancar layanan kereta api. 

“Selama lima tahun terakhir, PT KCI terus menjalin kerja sama dengan Jepang dalam pembelian suku cadang, pelatihan staf, dan hal-hal lain untuk mendukung pengoperasian KRL di Indonesia,” kata Asdo, Rabu, 13/3/2024. ).

Perjanjian kerja sama LTPA yang ditandatangani memiliki total nilai investasi kerja sama periode 2024-2027 hingga Rp 734 miliar. 

Nilai kerjasama LTPA ini dengan keseluruhan investasi adalah menjamin ketersediaan suku cadang dan pemeliharaan peralatan KRL yang mampu melayani kebutuhan operasional layanan KAI Commuter selama tiga tahun ke depan, tambah Asdo.

Selain penandatanganan perjanjian kerja sama LTPA untuk pembelian peralatan KRL, KAI Commuter menandatangani nota kesepahaman dengan JRTM Jepang, yang meliputi:

– Memperpanjang umur layanan teknis seri JR 205 dengan sistem pembaharuan;

– peran dan kerjasama dalam pemeliharaan teknis dan pengelolaan komponen teknis;

– Pelatihan dan pendidikan untuk mendukung dan mempersiapkan pelaksanaan pemulihan substansi;

– bertukar pikiran dengan para ahli;

– penyediaan suku cadang dan manajemen inventaris;

– Situs terkait lainnya.

 

 

Sebelum penandatanganan program, KAI Commuter juga melakukan kunjungan ke Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang bersama Athub KBRI untuk menjalin hubungan baik dan kerjasama dalam pengembangan layanan KAI Commuter kedepannya. Selain itu, KAI Commuter juga mengunjungi KBRI Jepang untuk melaporkan kerja sama tersebut.

Sebagai operator PT KCI Commuter Line, saat ini rata-rata membawa dan melayani lebih dari 1 juta pengguna per hari di seluruh wilayah layanannya. PT KCI akan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik dengan menggandeng berbagai organisasi untuk menciptakan ekosistem transportasi perkotaan yang lebih baik yang memudahkan transportasi masyarakat di Indonesia.

Corporate Vice President KAI Commuter Ann Purba juga mengatakan, KAI Commuter akan terus berkolaborasi dan berkolaborasi dengan berbagai organisasi untuk meningkatkan layanan bagi penggunanya. 

“Angkutan umum seperti KRL harus terus berkembang untuk mencapai target menjangkau lebih dari 2 juta pengguna setiap harinya. KAI Commuter juga harus siap mengembangkan layanan di luar Jabodetabek dan mendorong pemerintah untuk melakukan elektrifikasi di berbagai wilayah Indonesia,” kata Anna. 

 

Diberitakan sebelumnya, PT Kereta Commuter Indonesia alias KAI Commuter mulai melakukan perbaikan atau upgrade kereta KRL lama di 19 keretanya. Dana yang dibutuhkan kurang lebih Rp 2,2 triliun.

Wakil Sekretaris KAI Commuter Corporation Anne Purba mengatakan, proses upgrade akan ditangani oleh PT Industri Kereta Api atau INKA. Prosesnya sendiri akan dilakukan secara bertahap, setiap periode perpanjangan akan ada empat train. Proses ini rencananya akan selesai pada tahun 2027.

“Untuk membangun kembali KRL sendiri, kami menandatangani deklarasi di Madiun kemarin, 3 November, untuk menata ulang total 19 sistem kereta api bersama INKA,” ujarnya di Kantor KAI Kota Jakarta, Senin (11/06/2023).

“Mulai tahun ini kita kirim 4 reformasi, setelah selesai 4 reformasi kita kirim 4 lagi. Kita ambil 4, sampai nanti abadi ya 4-5 tahun ke depan, ”lanjutnya.

Anna mengamini biaya pemulihannya sekitar Rp 2,2 triliun. Jumlah tersebut ditentukan setelah dilakukan evaluasi dan diskusi dengan sejumlah pemangku kepentingan.

 

“Kesepakatannya Jumat kemarin, sudah dilakukan evaluasi, syarat teknisnya juga sudah kita terima, itu prosesnya, selanjutnya kita lanjutkan FGD dengan Kementerian INCA. Jadi totalnya sekitar Rp 2,2 triliun,” ujarnya. kamu punya

Anna mengungkapkan sumber pendanaannya akan berasal dari pinjaman KAI Commuter, suntikan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan penyertaan modal masyarakat (PMN).

Ia mengatakan, pihaknya telah meminta pembiayaan kepada KAI sekitar Rp 800 miliar, dan kemudian KAI Commuter akan memulihkan utang ke perbankan sebesar Rp 3,6-3,8 triliun. Namun biaya tersebut tidak hanya terbatas pada perbaikan, tetapi juga mencakup pembelian KRL impor baru dan KRL baru produksi INKA.

“Ini didanai dari pinjaman KCI sendiri, dana dari bapak bisnis kami KAI dan kemudian PMN. Ini masih dalam penyelidikan, saat ini kami bekerja sama dengan pemerintah, menteri, BPKP. , LKPP dan kemudian seluruh pihak yang berkepentingan “Saya pernah terlibat dalam akuisisi KRL,” jelasnya.