Categories
Bisnis

James Rodriguez jadi Pemain Terbaik di Copa America 2024, Segini Harganya jika Dibanding Messi

bachkim24h.com, James Rodriguez, pesepakbola asal Jakarta, Kolombia, terpilih menjadi pemain terbaik Amerika tahun 2024. Prestasi tersebut diraih setelah penampilan gemilangnya membawa negaranya melaju ke final.

Di usianya yang ke-33, James Rodriguez berhasil mencatatkan satu gol dan enam assist yang luar biasa untuk membawa Kolombia ke final Copa America 2024.

Jumlah assist tersebut bahkan memecahkan rekor lima assist terbanyak yang sebelumnya dipegang megabintang Argentina Lionel Messi sepanjang sejarah turnamen ini.

Meski Kolombia kalah 0-1 dari Argentina pada pertandingan final di Miami pada 15 Juli 2024, Rodríguez tetap diakui atas kepahlawanannya selama turnamen dan dianugerahi sebagai pemain terbaik. Sebagai kapten tim, Rodríguez memimpin Kolombia meraih kemenangan mengesankan sepanjang turnamen.

Lantas bagaimana nilai pasar James Rodriguez dibandingkan dengan megabintang Argentina Lionel Messi?

James Rodriguez saat ini tercatat dengan nilai pasar Rp 60,84 miliar. Nilai pasar James Rodriguez mencapai level tertinggi yakni Rp 1,3 triliun saat ia bermain untuk Real Madrid pada 2016 dan Bayer Munich pada 2018.

Sedangkan Lionel Messi, meski tak lagi muda, masih memiliki nilai pasar yang mencengangkan, yakni Rp 521 miliar. Lionel Messi bahkan mencapai harga pasar tertinggi Rp 3,1 miliar saat membela Barcelona pada 2018. Penampilan James Rodriguez

Kemunculan James Rodriguez bertinggi badan 5 kaki 11 inci menjadi sorotan bagi Kolombia, apalagi setelah mengalami hasil mengecewakan di klub-klub Eropa seperti Real Madrid, Bayern Munich, Everton dan lain-lain.

James Rodriguez dikenal karena passing setnya yang brilian, sentuhan pertama yang luar biasa, dan kepemimpinannya yang tepat di lapangan.

Sayangnya, James Rodriguez belum masuk dalam skuad Copa America 2021 Kolombia setelah mengalami penurunan performa yang cukup signifikan di klubnya. Akibatnya, negara tersebut harus melewatkan Kejuaraan Sepak Bola Dunia 2022.

James Rodriguez akan kembali ke klubnya di Sao Paulo minggu ini setelah mengambil cuti untuk memulihkan kebugarannya. Klub asal Brasil itu akan menerima tawaran menggiurkan untuk ketersediaan Rodriguez setelah penampilan gemilangnya di Copa América.

 

Sebelumnya, Rodriguez merupakan top skorer Piala Dunia 2014 yang digelar di Brasil.

Permainan gemilangnya tak mampu ditolak klub raksasa Spanyol Real Madrid dan membuatnya tertarik ke tim mereka. Pada awalnya, Rodriguez menjadi elemen penting dalam tim. Namun perlahan perannya mulai berkurang hingga akhirnya dianggap mubazir. Rodríguez kemudian dipinjamkan ke klub Jerman “Bayern” selama dua musim.

Setelah kontraknya dengan Real Madrid habis pada tahun 2020, takdir membawanya ke klub Inggris, Everton. Namun bagai kabut yang sekilas berlalu, kehadirannya di sana hanya bertahan satu musim.

Dia kemudian dengan berani melangkah ke tanah Qatar untuk memperkuat Al-Rayya. Namun peruntungannya dengan cepat berubah lagi dan dia segera meninggalkan klub untuk bergabung dengan Olympiakos di Yunani.

Namun jalan Rodríguez tidak berakhir di situ, ia memutuskan pindah ke klub Brasil Sao Paulo musim panas ini.

Argentina menjadi juara Copa America 2024 usai mengalahkan Kolombia 1-0 di Stadion Hard Rock Florida, AS, Senin (15/7/2024). Duel kedua tim berlangsung sengit dan intens hingga harus diputuskan melalui perpanjangan waktu.

Satu-satunya gol kemenangan Argentina dicetak Lautaro Martinez pada menit ke-112. Penghargaan Copa Amerika 2024

Copa America, turnamen sepak bola tertua di dunia, secara bertahap meningkatkan hadiah uangnya. Total dana hadiah yang ditawarkan pada Piala Amerika 2021 mencapai $10 juta, dan sang juara menerima sekitar $6,5 juta. Meski kecil dibandingkan Euro, premi ini tetap signifikan bagi negara-negara peserta di Amerika Selatan.

CONMEBOL, badan sepak bola Amerika Selatan, mengumumkan total hadiah dana Copa America 2024 akan bertambah menjadi $12 juta, dengan sang juara menerima sekitar $8 juta atau sekitar Rp129 miliar. Hal ini menunjukkan komitmen CONMEBOL untuk meningkatkan daya tarik turnamen ini baik bagi pemain maupun penonton.

 

Diberitakan sebelumnya, Argentina mendapat pukulan telak ketika Messi harus diganti karena cedera di babak kedua. Mantan bintang Barcelona itu terlihat menangis di bangku cadangan.

Argentina nyaris memimpin bahkan belum semenit pertandingan berjalan. Meski bola diarahkan ke kotak penalti dari sayap kanan, namun langsung ditembakkan oleh Julian Alvarez, namun ia tetap gagal mencetak gol.

Pada menit-menit awal pertandingan, Kolombia langsung mendapat tekanan untuk menahan serangan terbuka Argentina. Peluang pertama didapat Luis Diaz, namun Emilio Martinez masih mampu menyelamatkan bola.

Semenit kemudian, John Cordoba nyaris membawa Kolombia unggul cepat. Sayangnya tendangannya masih bisa disambar umpan silang pemain Argentina itu.

Kolombia lebih menguasai pertandingan hingga menit ke-15. Serangan-serangan yang diorganisir oleh kedua sayap kerap membuat khawatir para pemain bertahan Argentina.

 

Argentina berusaha menyeimbangkan permainan dan memberikan tekanan kepada lawannya. Pada menit ke-19, Lionel Messi nyaris mencetak gol jika tendangannya dari dalam kotak penalti tidak mengenai rekannya.

Kolombia masih menguasai permainan pada pertengahan babak pertama. Mereka terus menutup pertahanan Argentina dengan umpan-umpan pendek.

Argentina berusaha memperlambat laju permainan untuk meredam tekanan Kolombia. Messi dan Di Maria berusaha mencari celah untuk memberikan penawaran kepada Alvarez, namun ia masih sulit ditembus.

Memasuki 10 menit terakhir pertandingan, permainan mulai menyamakan kedudukan. Kolombia dan Argentina bergantian menyerang, namun tak ada yang mengancam gawang lawan.

Pada menit ke-42, Argentina mendapat peluang melalui tendangan bebas. Nicolas Tagliafico menyundul bola ke jantung pertahanan Kolombia namun masih melambung di atas mistar gawang. Tidak ada gol yang tercipta di penghujung babak pertama.

Kolombia kembali mencoba menguasai permainan sejak awal babak kedua. Di sisi lain, Argentina juga berusaha bermain lebih terbuka dan mempercepat laju permainan.

Pada menit ke-47, serangan Kolombia mengancam gawang Argentina. Berdiri bebas di kotak penalti, Jhon Arias melepaskan tembakan keras, namun hasilnya meleset.

Tak lama kemudian Argentina memanfaatkan kemelut di depan gawang Kolombia. Namun upaya Messi dan Alvarez tidak membuahkan hasil.

Pada menit ke-54, Kolombia kembali gagal memanfaatkan peluang untuk mencetak gol. Davinson Sanchez menyundul ke kanan gawang, namun bola memantul kembali.

Giliran Argentina yang nyaris mendobrak pintu lawan. Di Maria menusuk dari kanan lalu melepaskan tembakan ke arah gawang, sayang bola masih bisa ditepis kiper Camilio Vargas. Bintang Argentina Messi menghadapi nasib malang. Dia harus meninggalkan lapangan lebih awal karena cedera. Di bangku cadangan, Messi terlihat menangis menyesali kejadian tersebut.

Meski begitu, semangat para pesepakbola Argentina tak berkurang sedikit pun. Kali ini mereka mengandalkan Di Maria dan Alvarez sebagai mesin penyerangnya.

Pada menit ke-75, Argentina mampu mencetak gol melalui serangan cepat. Namun gol Nicolas Gonzalez dianulir wasit karena posisinya sudah offside.

Lima menit kemudian, Kolombia mencoba mencetak gol melalui tendangan bebas. Usai umpan James Rodriguez, Cuesta menyundul bola, namun tak mampu melewati gawang Argentina.

Laga Kolombia-Argentina semakin menegangkan usai lima menit terakhir waktu normal. Kedua tim berusaha melewati gawang lawan.

Memasuki masa tambahan waktu, Argentina kembali mendapat peluang emas mencetak gol ke gawang Kolombia. Namun, setelah bola kembali, Nicolas kembali membuang peluang tersebut. Di penghujung babak kedua tidak ada gol, pertandingan dilanjutkan ke perpanjangan waktu. 

Nicholas tidak beruntung dalam pertemuan ini. Saat tim memainkan dua menit perpanjangan waktu, mereka sudah berdiri bebas di depan gawang, namun tendangannya tidak bisa diblok oleh kiper Kolombia.

Kolombia mendapat peluang pada menit ke-100 melalui tembakan Arias. Namun, bola masih bisa dicegat oleh dua bek Argentina.

Setelah Argentina melakukan banyak perubahan, Kolombia menarik pemainnya yang kelelahan.

Pada menit ke-107, Di Maria kembali melukai rekan satu timnya. Sayangnya, tak ada gol yang tercipta karena Lautaro Martinez terlambat menyambut bola.

Setelah berjuang keras, Argentina akhirnya berhasil mencetak gol pada menit ke-112. Meski ditangani pemain pengganti Lautaro Martinez, ia mampu menaklukkan kiper Kolombia tersebut. Skornya 1-0.

Kolombia berusaha mencari gol penyeimbang dengan sisa tenaga. Namun kedudukannya tetap tidak berubah hingga akhir pertandingan. Argentina pun menjadi juara.