Tokyo – Jepang telah mengeluarkan peringatan bahwa gempa besar akan melanda Palung Nankai minggu ini. Jepang merupakan salah satu negara paling rawan gempa di dunia, terletak di Cincin Api Pasifik, yang terdiri dari gunung berapi dan palung laut.
Pada tahun 2011, gempa berkekuatan 9 skala richter di timur laut Jepang menewaskan lebih dari 15.000 orang, memicu tsunami, dan melelehkan tiga reaktor pembangkit listrik tenaga nuklir.
Palung Nankai terletak di lepas pantai Pasifik barat daya dan memanjang sekitar 900 km, tempat lempeng Laut Filipina menunjam ke bawah lempeng Eurasia dan akumulasi tekanan tektonik menyebabkan gempa bumi besar yang sangat dahsyat setiap 100 hingga 150 tahun sekali.
Pemerintah Jepang telah memperkirakan 70-80% kemungkinan terjadinya gempa berkekuatan 8-9 skala Richter di dekat Palung Nankai dalam 30 tahun ke depan.
Menurut Survei Geologi Amerika Serikat, intensitas gempa berkaitan dengan panjang patahan tempat gempa terjadi. Gempa bumi terbesar yang tercatat adalah gempa berkekuatan 9,5 skala Richter di Chili pada tanggal 22 Mei 1960, yang terjadi pada patahan sepanjang sekitar 1.600 km.
Gempa besar ini dapat menghasilkan guncangan terukur maksimum di wilayah dari pusat Shizuoka – sekitar 150 km selatan ibu kota Tokyo – hingga Miyazaki di barat daya. Tergantung pada pusat gempa dan kondisi pasang surut, gelombang tsunami setinggi hingga 30 meter dapat mencapai pantai Pasifik Jepang dalam beberapa menit setelah gempa bumi.
Ditambah dengan tanah longsor dan kebakaran, bencana ini diperkirakan akan menewaskan 323.000 orang dan menghancurkan 2,38 juta bangunan, memaksa sekitar 10 juta orang yang selamat mengungsi.
Kerugian ekonomi berjumlah ¥220 triliun (Rp 23,923 triliun), atau lebih dari sepertiga PDB tahunan Jepang, yang berdampak jangka panjang pada infrastruktur dan rantai pasokan kawasan industri pesisir yang memproduksi mobil dan produk utama Jepang lainnya.