JAKARTA – Gelombang panas yang melanda negara-negara ASEAN memberikan dampak yang cukup besar. Hal ini termasuk masalah kesehatan, kebakaran hutan, kekeringan dan gangguan pada sektor pertanian dan energi.
Ada banyak penyebab gelombang panas yang melanda negara-negara ASEAN. Mulai dari peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer yang menyebabkan peningkatan suhu global, fenomena iklim El Niño, urbanisasi yang pesat, hingga posisi matahari di belahan bumi utara pada bulan April dan Mei yang menyebabkan peningkatan. . dalam intensitas radiasi.
Berikut beberapa negara ASEAN yang terkena dampak gelombang panas dan dampaknya: 1. Myanmar Pada April 2023, Myanmar mencatat rekor suhu tertinggi, mencapai 45 derajat Celcius di beberapa wilayah. Hal ini meningkatkan risiko kebakaran hutan, kekeringan, dan masalah kesehatan seperti serangan panas.
Gelombang panas di Myanmar juga berdampak pada sektor pertanian, menyebabkan hasil panen lebih rendah dan kerugian ekonomi yang signifikan. Selain itu, pemadaman listrik yang terputus-putus menjadi lebih sering terjadi seiring dengan meningkatnya kebutuhan energi pendingin.
2. Laos Laos juga mengalami suhu yang sangat tinggi hingga mencapai 43,5 derajat Celcius di Luang Prabang pada Mei 2023. Hal ini menimbulkan gangguan kesehatan terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia.
Cuaca panas di Laos juga berdampak pada sektor pariwisata yang jumlah wisatawannya menurun akibat kondisi cuaca yang kurang nyaman. Selain itu, kekeringan yang disebabkan oleh panas mengancam produksi pertanian dan pasokan air bersih.
3. Thailand Pada bulan April 2023, Thailand mencatat suhu terpanas dalam 65 tahun terakhir, mencapai 45,4 derajat Celcius di provinsi Tak. Gelombang panas ini menyebabkan gangguan kesehatan, kebakaran hutan, dan kekeringan.
Di Bangkok, suhu tinggi telah mengurangi penggunaan listrik untuk pendinginan, membebani jaringan listrik dan menyebabkan pemadaman listrik. Selain itu, kekeringan mengancam produksi pertanian dan pasokan air bersih di beberapa daerah.
4. Vietnam Pada Mei 2023 juga terjadi gelombang panas hebat di Vietnam, dimana suhu di Provinsi Hatin mencapai 44,1 derajat Celcius. Hal ini menimbulkan risiko kebakaran hutan, kekeringan dan masalah kesehatan.
Gelombang panas di Vietnam juga berdampak pada sektor energi, dengan meningkatnya permintaan listrik untuk pendinginan yang menyebabkan pemadaman listrik di beberapa wilayah. Selain itu, kekeringan mengancam produksi pertanian dan pasokan air bersih.
5. Filipina Pada musim panas tahun 2023, suhu tinggi dan kelembapan ekstrem terjadi di Filipina. Hal ini menimbulkan gangguan kesehatan, terutama bagi orang yang bekerja di luar ruangan. Panas di Filipina juga meningkatkan risiko kebakaran hutan dan kekeringan.
6. Singapura Meski Singapura tidak sepanas negara ASEAN lainnya, namun musim panas tahun 2023 di Singapura juga di atas normal. Hal ini menimbulkan ketidaknyamanan bagi warga dan meningkatkan penggunaan listrik untuk pendinginan.
Cuaca panas di Singapura juga dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan, terutama bagi kelompok rentan.
7. Malaysia Gelombang panas diperkirakan terjadi di Malaysia pada tahun 2023, dengan suhu mencapai 37 derajat Celcius di beberapa daerah. Hal ini menimbulkan ketidaknyamanan bagi warga dan meningkatkan risiko gangguan kesehatan.
Panas di Malaysia juga dapat menyebabkan kekeringan dan kebakaran hutan. Selain itu, suhu yang tinggi dapat mempengaruhi produksi pertanian dan pasokan air bersih.