bachkim24h.com, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat menjelang akhir pekan ini. Penguatan IHSG mengikuti bursa saham Asia yang juga berada di zona hijau.
Pada Jumat (18 Oktober 2024), IHSG ditutup menguat 25,02 poin atau 0,32 persen ke 7.760,06. Sedangkan indeks LQ45 naik 2,41 poin atau 0,25 persen menjadi 960,99.
“IHSG dan bursa regional Asia menguat seiring dengan fokus pelaku pasar terhadap rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS), Bank Sentral Eropa, dan China,” ungkap studi tim peneliti Pilarmas Investindo Sekuritas. dikutip Antara.
Di AS, penjualan ritel bulanan di muka naik 0,1 persen menjadi 0,4 persen, klaim awal AS turun dari 260.000 menjadi 241.000, sementara klaim lanjutan AS naik dari 1,858 juta menjadi 1,867 juta.
Produksi industri bulanan di AS turun dari 0,3 persen menjadi minus 0,3 persen, yang merupakan sinyal stabilitas perekonomian AS, sehingga pasar mengharapkan penurunan suku bunga moderat dari The Fed dalam satu setengah tahun ke depan.
Di Eropa, Bank Sentral Eropa (ECB) memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps), sejalan dengan perkiraan pasar.
Pertumbuhan ekonomi Tiongkok mencapai 4,6 persen (year-on-year) pada kuartal ketiga, turun dari pertumbuhan 4,7 persen pada kuartal kedua tahun 2024 namun di atas perkiraan pasar sebesar 4,5 persen. Selain itu, data produksi industri ban dan penjualan ritel Tiongkok tumbuh lebih baik dari perkiraan tahun-ke-tahun pada bulan September 2024. Produksi industri Tiongkok tumbuh 5,4 persen (year-on-year) pada September 2024, melebihi perkiraan sebesar 4,6 persen.
Di sisi lain, pasar juga mencermati perkembangan seputar pemilu presiden AS dan konflik di Timur Tengah yang mendorong investor mencari safe haven.
IHSG dibuka menguat dan bertahan di teritori positif hingga akhir perdagangan sesi pertama saham tersebut. Pada sesi kedua, IHSG masih bertahan di zona hijau hingga penutupan.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, terdapat enam sektor yang menguat, dipimpin oleh sektor real estate dengan kenaikan sebesar 1,36 persen, disusul sektor barang konsumsi primer, dan sektor infrastruktur yang masing-masing meningkat sebesar 1,23 persen dan 0,59 persen.
Sedangkan lima sektor yang terkoreksi adalah sektor kesehatan yang melemah paling dalam sebesar 1,80 persen, disusul sektor barang energi, serta sektor transportasi dan logistik yang masing-masing turun 0,64 persen dan 0,34 persen.
Saham-saham yang mengalami kenaikan terbesar adalah MLPL, MPPA, LPPS, BCIP dan LPKR. Sedangkan saham-saham yang paling melemah adalah DNAR, INPS, NZIA, SDPC dan MEJA.
Frekuensi perdagangan saham tersebut tercatat sebanyak 1.295.597 kali transaksi, dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 24,71 miliar lembar saham senilai Rp 11,51 triliun.
Total ada 293 saham menguat, 281 saham melemah, dan 225 saham tidak mengalami perubahan nilai.
Di bursa saham regional Asia siang ini, indeks Nikkei naik 70,60 poin atau 0,18 persen ke 38.981,80, indeks Hang Seng naik 725,00 poin atau 3,61 persen ke 20.804,10.
Indeks Shanghai melemah 92,18 poin atau 2,91 persen menjadi 3.261,56 dan indeks Straits Times menguat 13,62 poin atau 0,38 persen menjadi 3.638,87.