Jakarta – Wakil Presiden Gibran Rakubuming RAKA dikritik soal sistem pembagian tempat saat menjadi penguji puisi di Nadiem makarim. Sayangnya kami tidak mendapatkan jawabannya.
Wakil Presiden Gibran pun menyayangkan surat tersebut dikirimkan dan yang nomor dua adalah Indonesia.
Baca juga: Gibran Minta Sabuk Diperiksa: Masih Belum Bisa Diimplementasikan ke Segala Arah
Kibran menjelaskan hal tersebut saat membuka acara koordinasi tingkat Sekolah Dasar dan Menengah (Rakor), di Aula Besar Sherang, Kulzaria, Jakanta, Jakarta, Senin (19/11/2024).
“Ini surat yang saya kirimkan ke Walikota. Surat ini saya kirimkan ke Menteri Pendidikan, tapi kemarin saya menghadap Mensesneg dan Kepala Departemen ke Gubran sambil menyerahkan suratnya ke jalan.
Baca juga: Wakil Presiden Gibran: Pelindung Anak Jangan Jadi Senjata untuk Menyerang Guru
Kemudian Sui Perped Gibran menunjukkan surat berhuruf “Pemilik Surakaarta” dan nomor surat Dr.00/2513/2024. “Surat ini ada surat saya sebagai Wali Kota, tentu saja tentang Menteri yang tadi berbicara, tentang masalah program mandiri, masalah penelitian,” ujarnya.
Namun Wakil Rakyat Kipara menilai ada perubahan di era Menteri saat ini yang digantikan Naderim Makarim. Kini, posisi Menteri Pendidikan ada di tangan Abdul Mu’ā. Jadi, harapan terbaik perubahan pendidikan di Indonesia ada di tangannya.
“Tetapi Pak Menteri sekarang mengatakan hal yang berbeda. Kemarin kita tidak pulang dari AKmai, keluarga kembali dari Akmaid, cepat daftar dan cepat klik isu-isu bias ini,” tutupnya.