Categories
Bisnis

Dukung Ekonomi Hijau Digital, Bappenas Gelar Digital Grounds

bachkim24h.com – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Pembangunan Nasional (Bappenas) bersama Deutsche Gesellschaft fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH menyelenggarakan acara “Digital Grounds: Towards a Green Digital Economy” di Jakarta pada Kamis (20/10). /2022).

Acara tersebut merupakan platform untuk mendukung percepatan transformasi digital bagi UKM dan startup di Indonesia, khususnya pengembangan dan adopsi inovasi teknologi untuk ekonomi hijau.

Rachmat Mardiana, Direktur Ketenagalistrikan, Telekomunikasi dan TI, Bappenas, mengatakan: “Transformasi digital dan ekonomi hijau merupakan dua dari enam strategi utama yang dikembangkan Bappenas pada pertengahan tahun ini untuk mencapai visi Indonesia 2045: Berdaulat, Maju, Berkeadilan dan Makmur”.

Dikatakannya, Bappense telah menjalin kerja sama dengan GIZ Indonesia dalam kegiatan hibah Digital Transformation Center dan Make-IT Indonesia melalui Direktorat Listrik, Telekomunikasi, dan Informatika. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendukung transformasi digital di Indonesia dengan meningkatkan kegiatan termasuk pemanfaatan teknologi digital dan pendukung digital (enabler). Transformasi digital juga masuk dalam program prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (NMPDS) 2020 – 2024, khususnya Prioritas Nasional 5 “Infrastruktur untuk menunjang perekonomian dan pelayanan dasar”.

“Jerman, sebagai negara sahabat dan mitra pembangunan bilateral, bekerja sama di berbagai bidang, termasuk isu-isu global dan strategis.” target pada tahun 2060. Kita bisa menerapkan target pembangunan berkelanjutan dan rendah karbon,” kata Rachmat.

Project Manager, Make-IT Indonesia, Atik Fadilah mengatakan, Sebagai mitra global, Indonesia dan Jerman berkomitmen untuk bekerja sama dalam kemitraan yang saling menguntungkan untuk menciptakan inisiatif strategis guna mempercepat transformasi digital yang berkelanjutan, ramah lingkungan, dan pembangunan ekonomi yang berketahanan.

“Dengan fokus pada ekonomi hijau, Make-IT bertujuan untuk memberikan dukungan strategis kepada start-up teknologi dengan orientasi sosial dan agenda berkelanjutan, khususnya di bidang energi bersih, perlindungan lingkungan, pengelolaan sumber daya alam dan mengatasi tantangan pembangunan di bidang ekonomi hijau. ekonomi sirkular,” katanya.

Acara ini juga terselenggara berkat dukungan Kementerian Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (BMZ) Federal Jerman melalui kegiatan DTC dan Make-IT Indonesia. Forum ini bertujuan untuk memfasilitasi pertukaran dan pertukaran keterampilan teknis, perencanaan strategis, dan pengetahuan tentang tren transformasi digital dan pengembangan teknologi ramah lingkungan di kalangan UKM, perusahaan rintisan teknologi ramah lingkungan, akademisi, dan organisasi masyarakat sipil.

Kepala Konsultan Digital Transformation Center (DTC) Indonesia Daniel Schroeder menambahkan bahwa UKM mendominasi infrastruktur ekonomi Indonesia dan transformasi digital akan memungkinkan UKM untuk mengembangkan bisnis mereka dan meningkatkan daya saing mereka.

DTC merupakan inisiatif hub teknologi global yang mendukung pengembangan ekosistem digital di negara mitra, salah satunya Indonesia. Kegiatan-kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi kesenjangan digital, mengurangi kesenjangan dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua kelompok masyarakat untuk mendapatkan manfaat dari kemungkinan digitalisasi.

“Kami menjangkau khalayak yang lebih luas dan menyasar startup ramah lingkungan di tingkat regional dan luar kota metropolitan. Transformasi digital membawa kemungkinan-kemungkinan baru untuk mengembangkan, mempromosikan dan mengadopsi inovasi teknologi ramah lingkungan. “Penggunaan teknologi digital bersih secara cerdas dapat menjadi pendorong utama perlindungan iklim, kelestarian lingkungan, dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB (UN SDGs),” jelas ATK.

Menurut Indeks Ekonomi Hijau (GEI) yang dirilis pada Agustus 2022, ekonomi hijau dapat meningkatkan perekonomian Indonesia dengan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebesar 6,1 – 6,5 persen per tahun pada tahun 2050 dan Pendapatan Nasional Bruto (PDB). peningkatan sebesar 25-34 persen pada tahun 2045. Selain itu, ekonomi hijau akan menciptakan tambahan 1,8 juta pekerja sektor hijau pada tahun 2030, yang mencakup sektor energi, kendaraan elektronik, reklamasi lahan, dan pengelolaan limbah.