Categories
Sains

Deretan Mitos Gerhana Matahari Total: Menelan Api hingga Pertengkaran Matahari-Bulan

Jakarta – Gerhana matahari total yang akan terjadi hari ini, 8 April 2024, dikenal sebagai fenomena misterius di berbagai budaya.

Gerhana matahari total merupakan fenomena alam yang tergolong langka. Dibalik Penjelasan Astronomi Masih banyak legenda terkait gerhana.

Legenda-legenda ini pun berkembang dan berbeda-beda di setiap negara. Tak jarang sebagian masyarakat mempercayai hal gaib saat terjadi gerhana matahari total.

Lalu apa saja legenda gerhana total yang diyakini di berbagai negara? National Geographic merilis informasi berikut pada Senin (8/4/2024).

1. Pemakan Api Banyak budaya menggambarkan gerhana matahari dan bulan sebagai saat setan atau makhluk memakan matahari atau bulan.

“Orang-orang Viking melihat sepasang serigala langit mengejar matahari atau bulan,” kata E. C. Krupp, direktur Observatorium Griffith di Los Angeles, California.

Di Vietnam, legenda yang diyakini saat terjadi gerhana matahari total adalah katak memakan bulan atau matahari.

Sementara itu, suku Kwakiutl di pesisir barat Kanada percaya bahwa mulut surga memakan matahari atau bulan saat terjadi gerhana.

2. Ancaman Setan Legenda lain saat gerhana matahari total melibatkan penyihir gerhana, Nancy Maryboy, presiden Institute of Native Studies di Pulau San Juan. di Washington Dikatakan bahwa orang-orang di banyak budaya membuat keributan untuk menakuti setan yang ingin menelan bulan. Orang-orang juga memukul panci dan wajan atau menabuh genderang untuk mengusir apa pun yang menelan matahari atau bulan.

3. Mencuri Langit Legenda lain yang diyakini saat gerhana matahari adalah pencurian langit. Legenda gerhana Korea berkisar pada anjing api yang mencoba mencuri matahari atau bulan.

Konon anjing berapi ini selalu berusaha mencuri matahari dan bulan yang dipegang seperti bola. Legenda mengatakan bahwa setiap kali seekor anjing menggigit salah satu bola, terjadi gerhana matahari.

4. Pertengkaran Matahari dan Bulan Legenda lainnya adalah kisah masyarakat Batam Malibe di Togo dan Benin. Dalam legenda ini, matahari dan bulan bertengkar saat terjadi gerhana. Orang-orang beriman mendorong Matahari dan Bulan untuk berhenti berkelahi, yaitu mereka melihatnya sebagai waktu untuk bersatu dan menyelesaikan perselisihan dan kemarahan lama.