Oleh Lipitan 6.com, Jakarta – 2024, industri mobil telah bertabrakan dengan banyak kondisi sulit. Namun, empat atau empat penjualan tahun lalu, unit atau dealer ritel nasional nasional dapat menjangkau pelanggan.
Dalam hal diafreta, kemenangan penjualan ritel mencapai 168.000 poin pada tahun 2024. Jumlah ini berkontribusi pada 18,9% dari total pangsa pasar otomotif.
Berbicara tentang model, hingga 2024, tiga pahlawan mendukung penjualan diam, yang menjadi investasi utama 54.366.000 unit di-pop.
Selain itu, 41.703 poin dipilih, atau 25 persen, serta 19.873 poin atau 12 persen.
Direktur Pemasaran Administrator PT dan Koordinator Korporat Sri Agung Handayan mengatakan bahwa partainya berterima kasih atas 16 mobil berturut -turut.
“Kami harus memberikan kesempatan berbeda untuk memiliki mobil Ditiu, terutama pembeli mobil pertama,” kata Sri Agung Hanedayan pada hari Senin (1/20/2025).
Tahun lalu, ada 3 model Dihatu, pemilihan pertama orang -orang Indonesia, khususnya LCGC MPV, pangsa pasar 58%, dan kemudian 56% dari pasar pasar yang lebih rendah dan 91% dari SAM.
PT Astra Dihutsu Motor (Administrator) menatap dengan optimisme, meskipun ia harus menantang tantangan serius dalam bentuk perubahan dalam sistem pajak. Kekhawatiran utama industri mobil adalah menggunakan aplikasi pajak, yang dimulai dari 11% hingga 11% dan dimulai pada Januari 2025.
“Kami berharap pasar akan meningkat pada awal tahun ini. Pemerintah baru akan mempromosikan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 100 hari pertama dalam 100 hari pertama, “kata Kamis pada hari Kamis.
Dia sangat menilai tindakan pemerintah, yang membuat konsesi dalam implementasi kebijakan Opsen Pajak. “Beberapa area ditunda menggunakan peraturan selama 3 hingga 12 bulan. Kami berterima kasih kepada pemerintah, terutama di tingkat regional, untuk memahami situasi di industri.
Memberi
Menurut Asosiasi Industri Mobil Indonesia (Gayikindo), penjualan mobil pada tahun 2024 menurun sebesar 13,9%, dan total 863.723 poin terjual. Namun, Sri Cigung masih percaya bahwa statistik penjualan akan meningkat pada tahun 2025, meskipun kebijakan PPN mempengaruhi 12% dan OPS.