bachkim24h.com, rumah modifikasi mobil klasik yang beroperasi di Yumos Garage, Jakarta – Semarang, sedang menggarap banyak basis mesin pikap untuk diubah menjadi mobil klasik. Suzuki Carry 2023 telah diuji bersama van Dakota Volkswagen (VW) berbasis Mitsubishi L300.
Namun berbicara soal pertumbuhan jumlah kendaraan listrik, pemilik Yumos Garage dan Vahyudi Pamungkas ini mengaku berencana menggarap proyek baru yang menantang.
“Mungkin tahun depan saya rencanakan mobil klasik, tapi motor listrik,” kata pria bernama Yudi saat dihubungi bachkim24h.com, Selasa (04/06/2024).
“Saya kira banyak yang mau ke sana ya,” ujarnya optimis.
Saat mengerjakan mobil listrik klasik, UD menemukan keuntungan dari mobil listrik Tiongkok dengan harga yang menarik.
Dengan maraknya merek mobil listrik China, ia mengaku senang sebagai penggiat modifikasi dan konsumen, seraya mengatakan hal itu “bermanfaat”.
Sesuai dengan proyek mobil listriknya, UD sedang mempertimbangkan Wuling Binguo EV yang bisa diubah menjadi VW Karmann Ghia atau Porsche 356.
“Tapi saya kembali, daripada menggunakan sasis dan suspensi VW, saya tetap menggunakan mobil listrik lain seperti Wuling Binguo yang nilainya masih bagus,” jelasnya.
Soal kenapa Binguo lebih cocok dengan VW Karmann Gia atau Porsche 356, katanya, harganya akan sama dengan mobil listrik yang tergolong baru.
“Walaupun replika, tapi orang mengira nilainya (kalau dimodifikasi) lebih tinggi dari VW Toad. Seimbang antara donor dan mobil klasik. Nilainya kita tingkatkan,” ujarnya.
Belum ada ekspresi konkrit mengenai visi Yumos untuk modifikasi mobil listrik, namun ada kabar bahwa UD akan menunjukkan hasil body swap Porsche 356 bertenaga bensin di KustomFest 2024 mendatang.
UD sedikit menjelaskan mengapa pihaknya diuntungkan dengan rendahnya harga Bingguo EV yang diluncurkan di Indonesia. Dia ditawari pemasok motor listrik lokal dan melakukan perhitungan menggunakan basis VW listrik.
Sebagai perbandingan, biaya perbaikan mesin sederhana sekitar Rp 350-400 juta bila menggunakan basis penggerak elektrik VW untuk merestorasi dan memodifikasi jok mobil klasik. Diakuinya, tarif tersebut lebih tinggi dibandingkan mengandalkan Bingguo yang digunakan untuk perbaikan besar.
“Kemarin saya juga banyak ditawari oleh supplier mesin listrik di Indonesia, ada yang mau bikin VW Kodok, mobil VW Kombi, harga paling murah sekitar Rp 200-300 juta, itupun hanya 110 km, jarak tempuh “
“Saya kira kalau bisa beli sebanyak itu mendingan beli Binguo. Tahun depan harga Binguo bekas bisa berkisar 325-350 jutaan, ini harganya dan lengkap dengan rem suspensinya, itu saja. Perlu ganti yang tubuh Itu,” tambahnya.
Dari segi jarak tempuh, Binguo EV mampu menempuh jarak 333-410 km tergantung pilihan trimnya, tidak jauh berbeda dengan mobil listrik yang ditawarkan pemasok harga.