bachkim24h.com, Jakarta Penuaan adalah keadaan kelelahan yang ekstrim, baik mental maupun fisik. Keadaan ini disebabkan oleh budaya hustle, yaitu budaya workaholic yang sering kali diperuntukkan bagi generasi muda.
Menurut psikolog Samantha Elsener, kelelahan akibat pekerjaan dapat memicu berbagai gangguan kesehatan, baik fisik maupun psikis, seperti gangguan nafsu makan, gangguan komunikasi, bahkan depresi berat bahkan penyakit kronis.
“Kalau dampak jangka panjangnya bisa penyakit jantung, kanker. Jadi kalau saya yakin, yang dirasakan tubuh kita bisa jadi penyakit psikologis kita. Yang kita alami secara spiritual bisa jadi penyakit medis kita,” kata Samanta dalam “Tips Mengatasinya” Mengatasi burnout di tempat kerja” pada Kementerian Kesehatan.
Gejala burnout antara lain rasa lelah di siang hari, penurunan motivasi dalam bekerja, sering tertinggal dalam pekerjaan dan tanggung jawab, dan terkadang menarik diri dari situasi sosial, serta gejala fisik seperti sakit kepala dan kram otot. Burnout berbeda dengan stres
Menurut Samanta, burnout berbeda dengan stres. Samantha mengatakan, dalam keadaan stres, orang mungkin masih sukses dalam pekerjaannya, namun emosinya sering berubah atau yang sering disebut dengan perubahan suasana hati. Orang yang stres tahu apa yang ingin mereka lakukan, namun merasa mereka membuang-buang energi.
Sementara itu, orang-orang yang kelelahan kehilangan harapan. Ia menjelaskan, jika dibiarkan terus menerus, seseorang bisa mengalami tekanan mental yang parah atau gangguan saraf, seperti dilansir Antara.
Samantha menjelaskan bahwa penyebab burnout pada setiap orang berbeda-beda. Ada beberapa cara untuk mengatasi burnout, jelasnya, seperti memaksimalkan waktu istirahat, seperti tidak bekerja pada hari Sabtu dan Minggu.
“Jangan cek email kantor, jangan cek WhatsApp di kantor, itu saja. Pokoknya hari Sabtu dan Minggu adalah peak market untuk istirahat agar kita bisa terhubung dengan diri sendiri, menekuni hobi, merasa baik-baik saja, jaga diri, lakukan diri kita sendiri. mari kita jaga diri kita sendiri,” katanya.
Ia mengatakan bahwa perawatan diri bukan hanya tentang pergi ke kantor atau bengkel, tapi tentang memberikan diri Anda apa yang benar-benar Anda butuhkan. Misalnya, jika seseorang termasuk tipe yang membutuhkan tidur, sebaiknya tidurnya dimaksimalkan pada hari istirahat.
Jika yang bersangkutan adalah anggota, ia bisa bertemu dengan orang lain yang bukan staf kantor saat istirahat, misalnya teman atau keluarga. Ini, katanya, adalah pertukaran energi yang positif.
Jika kelelahan sangat parah, Anda perlu memanfaatkan liburan Anda sebaik-baiknya.
Beberapa orang mungkin mempertimbangkan untuk pindah jika penyebab burnout adalah lingkungan kerja yang membuat mereka tidak nyaman.