bachkim24h.com, Jakarta – Kejadian bayi lahir di pesawat terulang kembali. Kejadian tersebut bermula ketika seorang ibu hamil yang menaiki pesawat dari Mexico City menuju Ciudad Juárez, Meksiko, tiba-tiba merasakan sakit maag yang parah pada hari Jumat tanggal 15. Maret 2024.
Usai melaporkan kondisi tersebut, awak kabin bersiap membantu. Beruntung di pesawat juga ada dokter yang sedang cuti, dr Leticia Olivares Solorio. Dia segera pergi membantu persalinan di ketinggian 30.000 kaki.
“Kami mengalami momen unik di salah satu penerbangan kami, kami menyambut penumpang baru di tengah jalan!” kata juru bicara Aeroméxico, nama maskapai tersebut, kepada Press Hour, dikutip NY Post, Selasa (19/3/2024). “Kelahiran ini adalah sesuatu yang luar biasa yang menyentuh hati kami.”
Foto yang menyertainya menunjukkan karyawan maskapai penerbangan menggendong bayi yang dibungkus selimut. Setelah mendarat di tempat tujuan, pasangan ibu-anak ini langsung dilarikan ke rumah sakit untuk pemeriksaan kesehatan lengkap.
Karena kelahiran terjadi di lingkungan yang tidak terkendali, ibu dan anak harus dirawat di fasilitas terpisah jika timbul komplikasi akibat kondisi kelahiran yang tidak biasa. Untungnya, keduanya tampak stabil setelah pengiriman setinggi langit.
Maskapai ini memuji kinerja Dr. Solorio dan awak kabinnya yang bergerak maju. “Aeroméxico ingin mengucapkan terima kasih kepada dokter atas profesionalismenya dan mengakui kerja luar biasa dari pramugari dan pilot kami,” kata perwakilan tersebut.
Setelah acara tersebut, Aeroméxico berencana memberikan 90 tiket pesawat gratis kepada sang buah hati, sekaligus merayakan hari jadi maskapai tersebut yang ke-90. Bayi tersebut rupanya bukan kasus pertama yang lahir di tengah pesawat.
Pada tanggal 23 Februari 2024, dalam penerbangan VietJet selama empat jam dari Taipei ke Bangkok, seorang pilot diberitahu bahwa salah satu penumpangnya akan melahirkan. Awak kabin memberitahunya bahwa wanita itu ada di kamar mandi.
Sebagai pilot dengan pengalaman 18 tahun, pilot asal Thailand bernama Jakarin Sarnrakskul langsung mengambil tindakan, lapor South China Morning Post seperti dikutip AsiaOne, Selasa, 12 Maret 2024. Pasalnya, ia tidak mampu mengarahkan pesawat kembali. . ke Taipei atau darat. di bandara terdekat lainnya.
Dia kemudian menyuruh kopilot untuk mengambil kendali pesawat dan bergegas masuk ke kokpit. Ia tampak tenang meski mengaku belum pernah mengalami persalinan sebelumnya.
Beruntung bayi tersebut lahir dengan selamat di pesawat. Bayi tersebut diberi nama Sky oleh awak kabin, menurut media Vietnam VNExpress International.
Ketika pesawat mendarat di Bandara Suvarnabhumi Bangkok, ibu dan anak tersebut segera disambut oleh paramedis yang menunggu dan dikirim ke rumah sakit, media Thailand Thaiger melaporkan. Berbicara kepada wartawan di bandara, Sararnrakskul bangga dengan tindakannya.
“[Anak laki-laki itu] akan bisa memberitahu semua orang selama sisa hidupnya bahwa dia dilahirkan di udara,” katanya.
Sang kapten juga memposting foto dirinya sedang menggendong bayi tersebut di Instagram. Dia menulis dalam keterangannya: “Saya telah menjadi pilot selama 18 tahun. Saya baru saja membantu bayi yang baru lahir di pesawat!”
Karena peristiwa yang relatif jarang terjadi, kelahiran di pesawat seringkali menarik perhatian. Sebelumnya, seorang bayi lahir prematur dalam penerbangan melintasi India karena usia kehamilan ibunya masih 32 minggu.
Dilansir dari The Sun, 9 Oktober 2020, awak maskapai penerbangan India IndiGo membantu sang ibu melahirkan di pesawat saat terbang ke Bengaluru dari Delhi. Dalam pernyataannya, pihak maskapai mengonfirmasi bayi prematur lahir di salah satu penerbangannya pada 7 September 2020.
Pramugarinya yang gesit dipuji karena bekerja dengan dokter kandungan yang ada di pesawat. “Pada penerbangan IndiGo 6E 6E 122 di BLR, seorang wanita melahirkan di udara, apa kerja sama tim dari pramugari indigo,” cuit seorang penumpang bernama Prabhu Stavarmath.
“Dalam beberapa menit mereka mendirikan rumah sakit darurat dan bayinya menangis di udara. Untungnya, Dr. Shailaja Vallabhani ada di pesawat!” penumpang lain men-tweet.
Proses kelahiran terjadi sekitar satu jam setelah pesawat lepas landas. Calon ibu bernama Monica itu mengeluh sakit perut. Beruntung ada dokter Shailaja di dalam pesawat yang langsung memeriksa kondisinya.
Setelah diperiksa, Monica diketahui mengalami gangguan pencernaan dan asam lambung. Namun, wanita di India tersebut mengalami pendarahan hebat dan harus melahirkan prematur. Dokter pun memberi tahu awak kabin bahwa wanita berusia 30 tahun itu akan segera melahirkan.
Dokter pun segera mengenakan perlengkapan APD, termasuk masker dan sarung tangan, untuk mempersiapkan kelahiran Monica. Setelah proses persalinan berjalan lancar, ia langsung membungkus bayi Monica dan mengenakan syal pemberian penumpang lain.