Categories
Edukasi

Bappenas Dorong Gen Z Asah Soft Skill untuk Hadapi Tantangan Dunia Kerja

JAKARTA – Soft skill dan human serta interpersonal skill sangat penting dalam kehidupan kerja. Persaingan dalam dunia kerja juga sangat ketat saat ini.

Amich Alhumami, Asisten Direktur Pembangunan Manusia, Sosial, dan Budaya Kementerian Perencanaan Pembangunan/B Appenas, mengatakan generasi saat ini masih kekurangan soft skill.

Padahal, soft skill memegang peranan penting dalam kesuksesan seseorang di dunia kerja. Tak heran jika banyak Gen-Z yang akhirnya berhenti dari pekerjaannya.

“Berkali-kali banyak Gen-Z yang diberhentikan (dipecat) karena kurang soft skillnya,” ujarnya saat peluncuran Buku Putih Pemetaan Kebutuhan SDM (pengembangan keterampilan) dan Center of Excellence. Golden to Indonesia dalam keterangan resminya, Kamis (12/12/2024).

Direktur Tanoto Foundation for Leadership Development and Scholarships Michael Susanto menekankan pentingnya soft skill tersebut. Terutama dalam kehidupan kerja.

“Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa soft skill mahasiswa perlu dikembangkan dalam suatu struktur yang sesuai dengan kebutuhan industri Indonesia sehingga dapat meningkatkan kesiapan bekerja, kesiapan pendidikan, dan kesiapan berpartisipasi,” ujarnya. .

Kelompoknya juga telah menerbitkan studi tentang pengembangan soft skill para pekerja kunci di negara tersebut. Penelitian tersebut dilakukan untuk memetakan kebutuhan sumber daya manusia (Skills Skill) White Paper dan menyempurnakan center of excellence Bappenas Indonesia Emas 2045.

“Studi ini memberikan peta kebutuhan soft skill di industri-industri utama tanah air dan memberikan solusi strategis melalui program pembangunan yang dapat mendukung transformasi sumber daya manusia Indonesia,” jelasnya. Ia berharap hasil penelitian ini juga dapat dibandingkan dengan kebutuhan dan aktivitas perguruan tinggi Indonesia untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.

Di sisi lain, Bappenas juga mendorong perguruan tinggi lebih fleksibel dalam menawarkan program akademik (prodi). Menurutnya, membuka atau menutup program pendidikan berdasarkan kebutuhan nasional, kebutuhan pasar tenaga kerja, dan perkembangan pendidikan internasional merupakan hal yang lumrah di banyak negara. Hal ini berpotensi menopang perekonomian nasional.

Oleh karena itu, penting bagi kampus untuk memetakan potensi perekonomian daerahnya. “Katakan saja Sumatera misalnya, industri atau ekonomi apa yang paling kuat di wilayah Sumatera? Pariwisata? Industri? Atau yang lainnya. Begitu juga kalau kita bicara Kalimantan, Sulawesi dan lain-lain,” ujarnya.

Selain potensi ekonomi daerah, pihak kampus juga diminta mengkaji potensi keilmuan yang sedang dikembangkan. Bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM) adalah contohnya.

Menurutnya, penting bagi perguruan tinggi untuk memperbanyak jumlah tenaga ahli unggul di bidang STEM agar dapat memenuhi kebutuhan disiplin ilmu keras yang masih kekurangan. Selain itu, ilmu STEM saat ini sangat penting karena merupakan struktur utama pembangunan negara.