Slot Jepang PAY4D bandar toto macau

AZEC Targetkan Nol Emisi Karbon untuk Dorong Transisi Energi Bersih di ASEAN

Coverage 6.com, Jakarta – Dalam upaya global untuk mengurangi perubahan iklim, komunitas rilis Asia Eroo (A ZDEC) telah mengkonfirmasi komitmennya untuk mencapai pencahayaan karbon.

Azian dan Asia Timur (Eria) Institute of Economic Research Presiden Tetsuya Watanabe menekankan pentingnya peran Ajek dalam mendorong negara -negara Asia dan membentuk ASEAN menuju emisi karbon nol.

“AZEC harus menjadi pusat upaya dekarbonisasi dunia,” katanya baru -baru ini di meja bundar AZEC di Jakarta.

Salah satu tantangan adalah meningkatkan permintaan energi di ASEAN sebagai pertumbuhan ekonomi dan populasi.

Namun, Vatanabe optimis bahwa energi murni dapat dilakukan tanpa mengganggu pertumbuhan.

“Aseion harus memastikan pasokan bahan bakar yang cukup sambil terus menolak dekorbonisasi,” katanya, disebutkan pada hari Senin (2/9/2024).

Sejauh ini, bahan bakar fosil masih didominasi oleh campuran energi di ASEAN. Oleh karena itu, transformasi penting menuju energi terbarukan.

“Ada banyak opsi untuk dekarbonisasi, tetapi kita perlu berkoordinasi dengan pasar untuk menarik investasi di bidang energi murni,” kata Vatanabe.

 

Arsad Rasheed dari ASEAN-Back dari Indonesia telah menekankan komitmen Indonesia terhadap nol agenda emisi karbon.

“Perubahan iklim adalah peluang untuk pertumbuhan ekonomi di bidang energi murni,” katanya.

Ekonom Energi Senior, Dr. Han Fumin mengungkapkan bahwa bahan bakar fosil masih didominasi oleh campuran energi di ASEAN.

Namun, mereka optimis bahwa infrastruktur energi berkelanjutan dan investasi dalam teknologi bersih dapat membawa ASEAN ke masa depan yang hijau.

 

ARIA memiliki penggunaan teknologi energi yang sesuai untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2060 di wilayah ASEAN.

Simulasi ini termasuk berbagai negara ASEAN, termasuk Indonesia, Thailand dan Vietnam.

“Dalam jangka pendek, pembangkit listrik tenaga gas yang efektif dapat mengurangi emisi CO2. Namun, dalam jangka panjang, penggunaan teknologi CCUS dan hidrogen memainkan peran penting,” kata Dr Foei.

 

Scroll to Top