bachkim24h.com, Jakarta – Kebiasaan lama menghangatkan sepeda motor yang biasa dilakukan setiap pagi sebelum berkendara sepertinya sudah menjadi tradisi. Ide di balik pemanasan sepeda motor adalah semakin lama sepeda motor didiamkan, maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pemanasan sambil duduk.
Ada pula yang menghangatkan sepeda motornya saat masih dikendarai agar tidak ‘melambat’ saat berkendara. Namun kini sepeda motor sudah memiliki sistem mesin yang semakin modern, apakah sistem tersebut masih diperlukan dan perlukah digunakan?
Pada dasarnya hampir semua model sepeda motor saat ini sudah mengadopsi sistem injeksi bahan bakar, yaitu menyuntikkan bahan bakar langsung ke ruang bakar, tanpa mengalirkan udara terlebih dahulu dan melewati katup masuk. Bahkan, sistem injeksi kini bisa menentukan jumlah bahan bakar yang optimal.
Inspektur pelatihan PT Wahana Makmur Sejati (WMS), Wahyu Budhi mengungkapkan, memanaskan sepeda motor tidak ada salahnya karena tidak merusak mesin sepeda motor dan membawa manfaat tersendiri.
“Selama panas, mesin sepeda motor melambat, tidak terbakar,” jelasnya.
Padahal, menghidupkan sepeda motor setelah pemanasan ibarat menginjak gas secara tidak sengaja, sehingga dapat merusak mesin.
Lantas kapan waktu terbaik untuk melakukan pemanasan sepeda motor sebelum digunakan? 10 menit, 15 menit, atau tanpa pemanasan?
Budhi menjelaskan, tidak akan ada masalah atau kerusakan yang terjadi jika sepeda motor dipanaskan dalam waktu lama. Namun menurutnya, hal itu akan sia-sia dilakukan dalam jangka waktu lama.
Disarankan untuk tidak memanaskan mesin sepeda motor dalam jangka waktu lama. “Hanya pukul lima kurang satu menit,” katanya.
Ditambahkannya, “Kalau dijemur lama-lama tidak ada gunanya karena bahan bakarnya habis.”
Pada prinsipnya sistem injeksi merupakan hasil perkembangan teknologi yang berbeda dengan karburator. Pada sistem injeksi, ketinggian bahan bakar pada mesin dikendalikan oleh Engine Control Module (ECM), yang merupakan perbedaan utama dengan Condenser Discharge Ignition (CDI) yang digunakan pada sistem mesin karburator.
Dengan ECM, sebagian besar fungsi mesin beroperasi secara otomatis sejak mesin dihidupkan, tanpa mengharuskan pengemudi mengoperasikan throttle.
Artinya, kasus sepeda motor tidak bisa dipastikan karena pembakaran tidak mencukupi (brebet) karena mesin tidak terbakar dengan baik jarang terjadi, atau bahkan bisa dihindari sama sekali.
Namun seperti yang telah disebutkan sebelumnya, memanaskan mesin injeksi akan memiliki kelebihan tersendiri. Menurut Budhi, hal ini akan membuat oli mesin terdistribusi terlebih dahulu sebelum sepeda motor dapat digunakan.
Oleh karena itu, alasannya bukan untuk “menyalakan” mesin lagi.