bachkim24h.com, Dr. Jakarta Citra Rahmadani dari Rumah Sakit Psikiatri Regional (RSJD) Atma Husad Mahakam Samarind, Kalimanutan Timur, bahwa depresi juga dapat mengalami anak -anak. Kondisi ini memiliki potensi untuk mengganggu pengembangan dan kualitas hidup mereka.
“Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan depresi pada anak -anak, yaitu stres, lingkungan dan genetika,” kata Citra.
Stres dapat berasal dari tekanan pada anak -anak, seperti ketidakmampuan untuk menghadapi tugas atau kegiatan sehari -hari. Lingkungan, terutama dalam keluarga dan hubungan, juga memainkan peran penting. Selain itu, faktor genetik dapat meningkatkan risiko anak -anak yang menderita depresi.
Citra juga menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengenali gejala depresi pada anak -anak.
“Orang tua harus peka terhadap perubahan perilaku anak -anak. Jangan meremehkan perubahan sedikit pun, ”katanya.
Dia menekankan perlunya komunikasi terbuka antara orang tua dan anak -anak.
“Jangan biarkan keluhan anak dianggap sepele. Dengarkan dan berikan dukungan, ”tambah Citra, mencatat Antar.
Dia lebih lanjut menjelaskan bahwa depresi dapat memiliki dampak serius jika mereka tidak diperlakukan dengan baik.
“Depresi yang tidak menanganinya dapat mengganggu kegiatan anak -anak dan kualitas hidup, bahkan berisiko menyebabkan tindakan berbahaya,” jelasnya.
Citra juga mengingatkan bahwa depresi memiliki gravitasi yang berbeda, dari cahaya, sedang hingga berat.
Gejala Dapat Dapat Meliputi: Perubahan SUASANA HATI KEHILANGAN MINAT GANGGUAN POLO TIDUR, Di bawah Gangguan Konsentrasi.
Jika gejala -gejala ini berlangsung setidaknya selama dua minggu, ia segera mengusulkan konsultasi dengan para profesional.
“Mengenali faktor risiko dan gejala depresi pada anak -anak. Jika perlu, jangan ragu untuk menemukan bantuan profesional, ”pungkasnya.
Depresi dibuat di situs web Kementerian Kesehatan oleh para profesional kesehatan seperti dokter atau psikiater melalui evaluasi psikologis dan pemeriksaan fisik jika perlu.
Manual yang umum digunakan adalah panduan diagnostik dan statistik gangguan mental (DSM-5), yang menetapkan kriteria untuk mendiagnosis depresi berdasarkan gejala yang terjadi pada orang tersebut untuk periode waktu yang ditentukan.
Jika diagnosis depresi, maka depresi, pengobatan termasuk pendekatan holistik yang mungkin termasuk terapi obat dan terapi psikologis:
– Terapi Obat: Dokter dapat meresepkan antidepresan untuk membantu mengurangi gejala depresi. Antidepresan yang umum digunakan termasuk SSRI (inhibitor restart serotonin terpilih), SNRI (inhibitor restart serotonin-norepinefrin)
– Terapi psikologis: Terapi seperti terapi perilaku kognitif (CBT) dan terapi wicara dapat membantu individu mengatasi pemikiran negatif, mengembangkan strategi manajemen stres dan mempelajari keterampilan baru dalam depresi.