Categories
Kesehatan

Anak Batuk dan Flu? Coba 5 Obat Alami Ini Sebelum ke Dokter

bachkim24h.com – Pergantian musim, batuk dan flu muncul pada anak-anak. Terkadang penyakit juga bisa terjadi jika anak memiliki alergi

Jika hal ini terjadi, biasanya orang tua akan memberikan pengobatan parasetamol pada anaknya agar batuknya cepat membaik. Namun karena penyakit ginjal akut misterius yang paling sering menyerang anak-anak, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyarankan untuk menghentikan sementara penggunaan parasetamol pada anak.

Namun, orang tua tak perlu bingung Pengobatan batuk dan flu pada anak sebenarnya bisa dilakukan secara alami di rumah. Dikutip dari Hello Health, berikut lima obat alami untuk anak batuk dan flu sebelum membawanya ke dokter.

Ilustrasi Flu Anak butuh istirahat yang cukup – Apakah Flu Tomat Menular? (piksel)

Anak perlu istirahat saat batuk dan flu Durasi istirahat tergantung pada tingkat keparahan batuk dan tingkat keparahan gejala lain seperti demam atau pilek. Anak biasanya perlu istirahat selama 2-3 hari saat mengalami batuk

Pastikan anak beristirahat di rumah dengan tidur yang cukup dan tidak melakukan aktivitas fisik yang dapat memperlambat pemulihan batuknya. Anak-anak tidak boleh bermain di luar rumah agar tidak menulari anak lain

Jika batuk terus berlanjut hingga kondisinya mereda, sebaiknya anak tidak masuk sekolah selama 1-2 hari hingga gejala batuknya mereda.

Batuk pada anak seringkali disertai dengan keluarnya beberapa suara yang sulit dimengerti. Orang tua dapat membantu mengeluarkan lendir tersebut dengan menepuk punggungnya secara lembut.

2. Berikan madu

Penelitian yang dilakukan oleh University of North Carolina menemukan bahwa 90% anak dengan gejala batuk yang mengonsumsi madu dapat membaik.

Hasil penelitian menunjukkan kondisi membaik setelah mengonsumsi 1,5 sendok teh madu sebagai obat batuk setiap malam sebelum tidur.

Madu memiliki sifat antibakteri dan membantu melawan infeksi Selain kandungannya yang ampuh menyembuhkan batuk, anak-anak juga menyukai madu karena rasanya yang manis.

Menurut American Academy of Pediatrics, dosis madu yang dianjurkan sebagai obat batuk untuk anak adalah: Usia 1-5 tahun: ½ sendok teh Usia 6-11 tahun: 1 sendok teh Usia 12 tahun ke atas: 2 sendok teh.

Selain memberikan obat batuk pada anak secara langsung, Anda juga bisa mengencerkan madu dengan air hangat agar lebih mudah ditelan. Namun, hindari memberikan madu pada anak di bawah satu tahun karena berpotensi menyebabkan botulisme, yaitu kondisi keracunan serius yang dialami bayi.

3. Hindari batuk dan alergi

Jika batuk anak tidak kunjung reda, hindari makanan dan minuman yang menyebabkan batuk. Misalnya minuman manis, minuman dingin, dan gorengan.

Disarankan untuk memberikan makanan disertai sup hangat, yang dapat mencegah batuk akibat tenggorokan gatal

Jika anak Anda mengalami gejala batuk alergi, hindari alergen (pemicu alergi) pada anak Anda. Perhatikan pula kebersihan kasur dan lingkungan rumah. Secara umum, debu, jamur, dan bulu hewan peliharaan mudah menempel pada sofa atau kasur sehingga dapat membuat anak batuk karena alerginya yang kambuh.

4. Minum air jahe

Minum jahe yang dilarutkan dalam air hangat atau teh juga meredakan gejala batuk pada anak

Jahe merupakan obat batuk alami yang memiliki efek anti inflamasi dan antibakteri sehingga efektif melawan infeksi akibat bakteri.

Berdasarkan data Departemen Farmasi Universitas Jazan, jahe mampu menimbulkan sensasi hangat di tenggorokan. Sensasi ini memberikan efek menenangkan pada tenggorokan yang terasa kering dan otot leher tegang akibat batuk kering.

Dalam beberapa penelitian, obat tradisional yang mengandung jahe juga membantu mengurangi mengi. Inilah sebabnya mengapa jahe cocok dijadikan obat alami untuk mengatasi batuk pada anak. Berikan obat batuk alami ini dua kali sehari selama Anda merasakan gejalanya.

5. Berikan makanan dingin

Menurut Mayo Clinic, makanan dingin seperti es krim, buah beku, atau camilan dingin lainnya bisa meredakan sakit tenggorokan akibat batuk. Es krim juga bisa melegakan tenggorokan bayi. Namun, seiring dengan semakin percaya diri orang tua, ada baiknya berkonsultasi kembali ke dokter anak