bachkim24h.com, Jakarta Sakit leher merupakan suatu kondisi kesehatan yang menimbulkan rasa tidak nyaman pada area sekitar leher. Spesialis Ortopedi dan Trauma, Konsultan Tulang Belakang, dr. Harmantya Mahadhipta, Sp.OT (K) Tulang Belakang RS EMC Tangerang mengatakan nyeri leher membuat kondisi tubuh kurang ideal dan kerap menjadi penghambat dalam beraktivitas.
Menurut Dr. Harmantya, ada beberapa hal yang bisa menjadi gejala sakit leher. Mulai dari leher kaku, sakit kepala, hingga nyeri menjalar ke bahu atau lengan. Juga kelemahan pada bahu, lengan, tangan atau kaki, termasuk mati rasa atau rasa “kesemutan” di lengan.
Jika Anda mendengar salah satu atau lebih keluhan tersebut, kemungkinan besar, kata dr Hermentia, ada masalah pada leher. Hal ini disebabkan oleh degenerasi diskus atau adanya masalah pada diskus di tulang belakang leher yang berfungsi sebagai peredam kejut dan membantu leher bergerak, menekuk dan memutar dengan nyaman atau saraf terjepit di tulang belakang leher. Pengobatan nyeri leher menggunakan CDR
Jika nyeri leher mulai mengganggu aktivitas disertai keluhan lain dan dibiarkan berlarut-larut, tentu kondisi ini bisa jadi mengganggu kualitas hidup Anda. Jika Anda mulai merasakan ketidaknyamanan akibat nyeri leher, segera konsultasikan ke dokter spesialis ortopedi tulang belakang untuk mendapatkan tindakan yang paling tepat.
Nah, untungnya kemajuan ilmu kedokteran telah melahirkan teknik untuk mengatasi nyeri leher, yaitu Cervical Disc Replacement (CDR) atau operasi penggantian cakram serviks. Ini adalah prosedur revolusioner yang mengubah kehidupan orang-orang yang menderita sakit leher kronis dan gejala terkait menjadi lebih baik.
Dr. Harmantya menjelaskan, teknik CDR bekerja dengan membuang cakram serviks yang sakit dan menggantinya dengan cakram buatan. Jadi ketika ruang antar tulang belakang menjadi terlalu sempit, bagian tulang belakang leher atau cakram dapat menekan sumsum tulang belakang atau saraf tulang belakang sehingga menyebabkan nyeri, mati rasa, atau kelemahan.
Pada proses atau prosedur CDR, dokter akan membuat sayatan kecil di leher (1-2 inci) dan mengakses cakram atau cakram serviks yang nyeri. Semua serpihan cakram akan dikeluarkan, termasuk dan terutama bagian cakram yang menekan saraf.
Tulang tulang belakang di atas dan di bawah area yang nyeri akan siap menerima cakram buatan. Setelah tulang belakang dipersiapkan, cakram serviks buatan akan ditempatkan di antara tulang-tulang tulang belakang pada posisi yang benar. Luka operasi kemudian ditutup untuk meminimalkan munculnya jaringan parut. Kecil yang mengganggu. Salah satu keuntungan signifikan dari penggantian cakram serviks adalah prosedur invasif minimal. Ini berarti sayatan yang lebih kecil, kerusakan jaringan yang lebih sedikit, dan waktu pemulihan yang lebih cepat dibandingkan dengan operasi fusi tulang belakang. Hal ini membantu menjaga kesehatan tulang belakang leher secara keseluruhan dan mengurangi kemungkinan degenerasi segmen yang berdekatan dan waktu pemulihan yang lebih cepat. Pasien yang menjalani penggantian cakram serviks umumnya mengalami waktu pemulihan yang lebih cepat dibandingkan dengan yang menjalani fusi tulang belakang. Hal ini sebagian disebabkan oleh sifat minimal invasif dari prosedur ini dan pelestarian gerakan alami tulang belakang. Banyak pasien yang dapat kembali bekerja dan beraktivitas normal beberapa saat setelah operasi mengurangi risiko degenerasi segmen yang berdekatan. Penggantian cakram serviks secara signifikan mengurangi risiko ini dengan mempertahankan gerakan pada tingkat yang dirawat, sehingga meminimalkan tekanan pada segmen yang berdekatan. Hasil jangka panjang yang lebih baik. Penelitian telah menunjukkan bahwa pasien yang menjalani penggantian cakram serviks sering kali memiliki hasil jangka panjang yang lebih baik, termasuk mobilitas leher yang lebih baik, berkurangnya rasa sakit, dan kecil kemungkinannya untuk memerlukan operasi lain di masa mendatang. Tingkat keberhasilan yang tinggi cocok untuk jangkauan luas. Penggantian cakram serviks dapat dilakukan di semua tingkat tulang belakang leher, menjadikannya pilihan serbaguna bagi pasien dengan degenerasi cakram multilevel. Fleksibilitas ini memungkinkan dokter menangani masalah tulang belakang yang kompleks dengan lebih efisien dan aman. Prosedur ini memiliki risiko infeksi, pendarahan, dan komplikasi bedah lainnya yang sangat kecil. Selain itu, penggunaan teknik dan teknologi bedah canggih juga meningkatkan keamanan operasi CDR.
Oleh karena itu, jika Anda memiliki keluhan pada area tulang belakang, termasuk leher atau tulang belakang leher, sebaiknya segera menghubungi rumah sakit yang memiliki fasilitas mumpuni dan dokter berpengalaman. Anda dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis ortopedi dan traumatologi, konsultan tulang belakang, dr. Harmantya Mahadhipta, Sp.OT(K) EMC RS Tulang Belakang Tangerang.
Sekadar informasi, Rumah Sakit EMC Tangerang Spine Center telah berhasil melakukan lebih dari 5.000 operasi tulang belakang dan melayani pasien dalam dan luar negeri. Untuk lebih jelasnya hubungi Marketing : 0818-0818-0812 (Acha).
(*)