Categories
Edukasi

Mahasiswa Paramadina Ajarkan SMK Islam PB Soedirman Kelola Sampah Organik dengan Budidaya Maggot

Batavia – Budaya mag bukanlah hal baru dalam dunia kerja. Sebab cacing tanaman tidak bisa menghasilkan modal sebanyak itu. Selain itu, dengan membudidayakan belatung, pengelolaan sampah organik dapat dihilangkan secara efektif.

Magato Black Soldier (BSF) adalah topeng tentara hitam yang bisa terbang. Bentuk siklus pertama (larva) mengalami proses metamorfosis menjadi lalat dewasa.

Hewan ini cepat mengolah berbagai sampah organik, tidak menyebarkan penyakit, baik hati kepada manusia, tidak menggigit sehingga sangat bermanfaat dan aman untuk beribadah.

Sekelompok mahasiswa MA Komunikasi Universitas Paramadin berkesempatan untuk berkuasa di Fakultas Vokasi Islam PB. Soedirman 1 Batavia dalam kebudayaan Magot. Sekolah kejuruan menjadi sasaran dari potensi tersebut, karena program ini memungkinkan siswa mempersiapkan masa depan ketika mereka meninggalkan sekolah.

Kegiatan ini merupakan salah satu mata kuliah yang diajarkannya di Universitas Paramadina tentang kapasitas masyarakat. Wakil Ketua Kelompok Program Kebudayaan Maggot Dwi Hananto Setiawan mengaku senang bisa melaksanakan kegiatan potensial tersebut dalam konteks SMK Islam PB. Soedirman 1 Batavia.

“Saya sangat menikmati bisa mengajar masyarakat atau mahasiswa. Saya merasa bangga menjadi bagian dari kelompok yang bisa memberikan ilmu dan pengalaman baru kepada anak-anak SMK Islam PB Soedirman 1,” kata Dwi saat ditemui di Sekolah PB Islam Soedirman 1 Batavia, Minggu 12 Mei 2014.

Kepala Sekolah SMK Islam PB. Program Soedirman 1 Batavia Sugiarti ditujukan bagi peserta SMK PB. Soedirman 1 Batavia. Hal ini merupakan salah satu tujuan sekolah dalam menyediakan makanan bagi siswa yang lulus.

“Ini sungguh luar biasa kapasitas masyarakat khususnya mahasiswa. Faktanya, tujuan kami mendirikan SMK adalah agar 100% lulusan kami menjadi BMW ketika lulus, bekerja, move on, dan menjadi wirausaha. “Itulah, yang bisa menjadi tujuan ketiga, yakni berwirausaha,” kata Sugiarti dalam acara sosialisasi, Rabu, 8 Mei 2014.

Ia mengaku baru mengetahui adanya aliran sesat Magoth. Meski begitu, ketika sang magus mampu membina program budaya, ia merasa senang karena melihat potensi ilmu untuk berwirausaha.

“Kami sangat senang sekali, kalaupun siswa mau bekerja atau melanjutkan, kami akan melatih mereka bagaimana membangun wirausaha sejati,” imbuhnya.

Dwi mengatakan, kegiatan ini merupakan kesempatan untuk mengajar siswa PB dari SMK Islam. Soedirman I Batavia untuk mampu mengelola sampah organik secara efisien dan juga menghasilkan keuntungan.

“Kegiatan ini dapat mengajarkan siswa SMK untuk mengurangi sampah dan menjadi wirausaha.” Kami berharap program ini dapat berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi mereka, sekolah dan lingkungan,” kata Dwee saat ditemui di SMK Islam PB Sodirman Batavia pada Minggu, 12 Mei 2014

“Kami berharap tindakan ini dapat melahirkan faktor-faktor perubahan yang dapat mengubah cara berpikir tentang pengelolaan sampah khususnya di lingkungan sekolah,” tambahnya.

Tujuan ini diketahui dipertahankan dalam tiga tahap. Yang pertama adalah kemitraan yang akan berlangsung pada Rabu, 8 Mei 2024. Tahap kedua merupakan latihan yang akan dilaksanakan pada Minggu, 12 Mei 2024. Kemudian diprediksi Worms sudah bisa dikumpulkan pada awal bulan Juni mendatang. Kegiatan ini diikuti oleh 30 siswa.

Beberapa di antara santri mengaku baru mengetahui tentang ibadah Magot. Para siswa mengaku banyak belajar tentang bekerja di budaya penyihir ini. Mulai dari mengetahui siklus hidup BSF, pembuatan kandang, beternak maggot. Adegan selanjutnya akan mengarah pada panen siswa dan penjualan Maggot.

Rombongan mahasiswa MA Komunikasi Universitas Paramadina yang mengikuti program ini antara lain Afrilia Kristianthi P, Agus Setiavan, Amalina Nabila, Andi Saputro, Andri Firdaus, Aninda Meiravati, Andri Kurniawan, Chandra Manumayasa, Dwi Hananto Setiawan, Dini Eskayan, Meila. Hassana Amri dan Nopriandi. Secara inspiratif, 5 mahasiswa ini menorehkan sejarah, prestasi mereka di program Indonesia International Student Mobility Awards (IISMA) IISMA menjadi jembatan emas bagi mereka. bachkim24h.com.co.id 18 September 2024