Categories
Lifestyle

8 Tradisi Unik Menyambut Ramadhan di Indonesia: Dari Nyorog Sampai Megibung

bachkim24h.com – Ramadhan 1445 H akan segera tiba, sebagai negara dengan populasi Muslim terbanyak di dunia, tak heran jika banyak masyarakat Indonesia yang menyambut bulan suci Ramadhan ini.

Menyambut bulan suci Ramadhan, ada beragam tradisi yang ada di Indonesia. Namun juga memiliki tujuan yang sama, yakni sebagai bentuk rasa syukur atas datangnya puasa Ramadhan. Berikut 8 tren unik yang dimuat di website Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada Kamis, 7 Maret 2024. Nyorog (Jakarta)

Merupakan tradisi suku Betawi yang memberikan bungkusan sembako kepada anggota keluarga yang lemah atau lanjut usia. Upacara penyambutan bulan suci Ramadhan ini dilakukan sebagai wujud saling menghormati dan silaturahmi guna mempererat tali persaudaraan. 2. Cucuruk (Jawa Barat)

Upacara ini biasanya penuh dengan acara kumpul dan makan bersama keluarga, daun pisang dan duduk-duduk. Sajiannya dimulai dengan ikan asin, nasi basah, sambal, dan lalapan. Menurut kepercayaan masyarakat Sunda, itu adalah momen silaturahmi dan ajakan untuk saling bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Tuhan.

Padusan, atau “wudhu” dalam bahasa Jawa, adalah cara tradisional untuk menyucikan diri sekaligus mensucikan jiwa dan raga dengan menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Padusan artinya momen introspeksi diri atas kesalahan yang dilakukan. 4 Marpangir (Sumatera Utara) untuk menjadikan shalat anda bersih jasmani dan rohani

Upacara Marpangir dilakukan masyarakat Sumatera Utara sebagai salah satu cara bersuci sebelum memasuki bulan Ramadhan. Ritual ini melibatkan mandi tradisional dengan menggunakan daun atau tumbuhan. Sebagai pengharum, daun pandan, daun jeruk, limau putut, daun pandan, daun serai, bunga mawar, bunga kenanga, akar wangi dan bunga pinang.5. Malamang (Sumatera Barat)

Malamang melengkapi tradisinya saat penduduk setempat menyambut bulan Ramadhan dengan penuh kegembiraan. Amalan ini dilakukan dengan cara memasak masakan sayur tradisional yang bertujuan untuk mempererat rasa persatuan masyarakat Minangkabau 6. Meugang (Ache)

Meugang merupakan tradisi menyambut Ramadhan yang sudah dilakukan sejak Kerajaan Aceh pada abad ke-14. Tradisi ini melibatkan memasak daging sapi, kambing atau kerbau sehari sebelum Ramadhan dan memakannya bersama keluarga, saudara atau anak yatim. Tradisi ini juga berlaku saat kita merayakan Idul Adha 7. Mattunu Solong (Sulawesi Barat)

Upacara menyambut Ramadhan dilakukan dengan menyalakan lampu tradisional yang terbuat dari lilin dan ditutup dengan kapuk serta dibungkus dengan sebatang bambu. Lampu terhubung ke panggangan, pintu dapur. Menurut kepercayaannya, hal itu dimaksudkan untuk membawa keberuntungan, kesehatan dan umur panjang, sehingga puasanya terlaksana tanpa kendala. Megibung (Bali)

Di Karangasem, Bali, umat Islam mempunyai kebiasaan duduk melingkar untuk memasak dan makan bersama. Tradisi ini mempunyai tatanan khusus, nasinya ditaruh di piring bernama gibungan, dan lauk pauknya disajikan dengan alas bunga. Menurut kepercayaan, hal ini merupakan cara mempererat persaudaraan dan persatuan. Dalam tradisi Yaa Qowiyyu yang mewakili keturunan Raja Brawijaya V, Airlangga mengajak masyarakat hidup Guyup Airlangga adalah cucu Raja Majapahit, Prabu Brawijaya V. bachkim24h.com.co 23 Agustus 2024