Categories
Kesehatan

Penyakit Gagal Ginjal Akut Misterius Pada Anak Tembus 192 Kasus, Apakah IDAI Sudah Temukan Penyebabnya?

bachkim24h.com – Gagal ginjal akut misterius (AKIUO) pada anak terus meningkat. Berdasarkan statistik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), hingga saat ini jumlah penyakit ginjal akut mencapai 192 kasus.

Ketua Pengurus Pusat IDAI Dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) mengatakan, total kasus yang berhasil dikumpulkan sejak awal Januari sebanyak 192 kasus. Kasus-kasus tersebut juga sering menyerang anak usia 1-5 tahun.

“Sejauh ini baru 192 kasus, bukan peningkatan mendadak ya?” Tapi ini data yang diterima dan dikumpulkan dari anggota, jadi tidak real time, itu semua data yang dikumpulkan sejak Januari,” kata dr Piprim Basrah, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia, dalam media briefing virtual, Selasa (18/10/2022 ).

Selain itu, gangguan ginjal akut ini banyak terjadi di wilayah DKI Jakarta dengan jumlah kasus lebih dari 50. Sedangkan Jawa Barat (24 kasus), Jawa Timur (24 kasus), Sumatera Barat (21 kasus), Nanggro Aceh Darussalam (18 kasus), Bali (17 kasus), serta provinsi lainnya kurang dari 10 kasus.

Dr. Piprim mengatakan, penyebab pasti gangguan ginjal akut belum ditemukan. Namun banyak klaim yang menjadi penyebab penyakit ini, seperti pemberian MISC, sirup paracetamol.

“Penyebabnya belum diketahui secara pasti, masih terdapat berbagai teori seperti MISC, dan dugaan obat yang mengandung etilen glikol, namun penyebab pastinya belum dapat dipastikan,” jelas dr Piprim.

Sebagai tindakan pencegahan awal, Dr. Piprim menyarankan untuk tidak mengonsumsi sirup parasetamol. Namun, dia menegaskan, hal tersebut bukan satu-satunya alasan untuk berhenti.

IDAI tidak menganjurkan konsumsi sirup parasetamol sebagai tindakan pencegahan awal. Namun perlu diketahui, parasetamol bukanlah penyebabnya, hanya tindakan pencegahan. Penyebabnya belum diketahui secara pasti, lanjutnya.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Unit Kerja Koordinasi Nefrologi (UKK) IDAI Dr. Eka Lakshmi Hidayati, SPA(K) menyarankan para orang tua untuk segera memberikan pengobatan pada anaknya jika muncul berbagai gejala.

“Jika pasien mengalami penurunan jumlah urin, sebaiknya segera ke rumah sakit. Nanti dokter akan memeriksa fungsi ginjalnya. Jika ada masalah, segera dapatkan pertolongan,” kata dr. .