bachkim24h.com, JAKARTA — Mendonor darah merupakan tindakan mulia yang tidak hanya menyelamatkan nyawa orang lain, namun juga bermanfaat bagi kesehatan pendonor. Di balik kantong darah penghisap nyawa, terdapat banyak manfaat tak terduga.
Dokter RS Fatmawati J Nethasia Louhenapessy mengatakan, mendonor darah dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan, seperti menjaga kesehatan jantung dan memperlancar aliran darah. Ia mengatakan, mendonor darah dapat mengurangi risiko stroke dan penyakit jantung.
“Juga meningkatkan produksi darah merah. Kalau diambil darahnya 350 cc, maka tubuh akan memproduksi darah baru. Ini meningkatkan produksi darah merah lagi. Tubuh memproduksi darah baru dalam waktu 2 bulan,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Dijelaskannya, pembentukan darah baru membutuhkan waktu 2 bulan untuk pria dan 3 bulan untuk wanita. Sedangkan bagi pendonor apheresis, atau yang hanya mendonorkan plasma dan trombosit, proses regenerasinya memakan waktu dua minggu.
Ia mengatakan, mendonor darah juga dapat menurunkan kadar kolesterol dan menstabilkan kadar zat besi. “Kemudian ketika kita berdonasi, kita dites 4 jenis penyakit yaitu HIV, hepatitis B, hepatitis C, dan sifilis. Gratis. Sangat bermanfaat bagi kita dan untuk pemeriksaan kesehatan,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, mendonor darah dapat meningkatkan kondisi mental seseorang karena ada rasa bahagia bisa membantu orang lain panjang umur.
“Banyak pendonor berusia di atas 70 tahun yang masih mencari donasi. Tapi kalau kondisinya sehat, jantungnya sehat, dan semuanya sehat, mereka bisa mendonorkan darahnya,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, darah yang diambil dari pendonor diproses dengan mesin dan dipisahkan menjadi sel darah merah, plasma, dan trombosit. Artinya, dari satu kantong darah bisa dibuat 3 komponen darah. Tiga komponen darah untuk 3 pasien, ujarnya.
Kata dokter, mendonor darah merupakan proses yang sangat aman, namun harus dilakukan beberapa persiapan terlebih dahulu agar kondisi tubuh tetap prima selama proses tersebut, sehingga tidak terjadi pingsan, mual, atau pingsan. Persiapannya antara lain tidur dan begadang, banyak minum air putih, serta mengonsumsi makanan bergizi seperti buah-buahan.