Categories
Sains

Mumi Kepala Palsu Ditemukan, Ternyata Mengandung Makna Ini

bachkim24h.com Tekno – 73 mumi berusia 1.000 tahun di lokasi pemakaman Wari. Beberapa jenazah laki-laki dan perempuan dikuburkan dengan menggunakan topeng kayu berukir dan topeng tanah liat yang dikenal dengan sebutan “kepala palsu”.

Dilansir Science Live pada Kamis, 30 November 2023, situs pemakaman tersebut ditemukan di dekat ibu kota Peru, Lima, di situs kuno Pachacamac, milik budaya Wari.

Kuil ini dimakamkan di dekat Kuil Lukis Wari dan dibangun antara tahun 800 dan 1100 ketika Kerajaan Wari berkembang di wilayah tersebut.

Makam tersebut sudah ada beberapa ratus tahun sebelum suku Inca menguasai Amerika Selatan bagian barat. 73 mumi dibungkus dengan kain, beberapa di antaranya diwarnai dan tali.

Krzysztof Makowski, kepala departemen arkeologi situs tersebut dan arkeolog di Universitas Katolik Kepausan Peru, mengatakan Wari terkenal dengan budaya mumi yang terpelihara dengan baik, artefak rumit termasuk tembikar, dan pakaian yang dirancang dengan baik.

Mereka juga melakukan pengorbanan manusia dan menggunakan halusinogen selama ritual keagamaan. Tanah liat berwarna juga ditemukan di beberapa kuburan. Beberapa jenazah laki-laki dan perempuan dikuburkan dengan menggunakan ukiran topeng kayu dan tanah liat.

Para arkeolog menemukan dua batang kayu di dekat kuburan di sisa-sisa pemukiman terdekat. Kedua tongkat tersebut diukir dengan gambar yang menunjukkan bahwa masyarakat Pachacámac pernah melakukan kontak dengan masyarakat kerajaan Tiwanaku, yang kini menjadi bagian dari Peru, Bolivia, dan Chili.

“Setiap tongkat memiliki gambar seorang pejabat yang mengenakan rumah serupa dengan yang dikenakan oleh orang-orang yang tinggal di kerajaan Tiwanaku,” kata Krzysztof Makowski, yang menggali Pachacámac dan menganalisis sisa-sisanya. Dalam bahasa Quechean yang dituturkan oleh penduduk asli Andes, nama Pachacámac berarti “orang yang memberi kehidupan pada bumi”.

Penelitian arkeologi menunjukkan bahwa Pachacámac merupakan pemukiman sederhana pada masa Dinasti Wari, namun kemudian berkembang pada masa pemerintahan suku Inca, yang berkembang pada abad ke-15. Tempat ini merupakan tempat ibadah keagamaan terpenting pada masa suku Inca abad ke-15. Upaya Anwar Hafid melestarikan budaya lokal, kebangkitan lomba perahu layar tradisional Sulawesi Tengah (Sulteng) calon gubernur Anwar Hafid menunjukkan komitmennya menjaga budaya lokal. bachkim24h.com.co.id 2 September 2024