bachkim24h.com, Jakarta – Migrain dan vertigo merupakan dua penyakit yang menyerang kepala. Akibatnya gejalanya terkadang serupa. Oleh karena itu, masih banyak orang yang bingung membedakan kedua penyakit ini.
Nezar Eraldin, dokter spesialis saraf RS EMC Cbitung Jawa Barat, mengatakan migrain dan vertigo adalah dua hal yang berbeda.
“Banyak orang yang mengeluh bahwa kedua penyakit ini sama, padahal sebenarnya penyakitnya berbeda.”
Secara definisi, vertigo adalah sensasi berputar atau gemetar. Saat mengalami vertigo, Anda mungkin merasa pusing seolah-olah lingkungan sekitar berputar atau berada di dalam perahu.
Sedangkan migrain adalah sakit kepala yang hanya terjadi pada satu sisi saja. Perasaan yang dihasilkan mirip dengan sensasi berdenyut. Orang yang menderita migrain sensitif terhadap cahaya dan suara.
Namun, ada satu jenis migrain yang bisa menyebabkan pusing: migrain vestibular.
Seperti dilansir WebMD, migrain vestibular adalah suatu kondisi yang memengaruhi sistem saraf dan menyebabkan pusing berulang pada orang yang memiliki riwayat migrain.
Berbeda dengan migrain tradisional yang biasanya disertai sakit kepala, migrain vestibular tidak selalu menimbulkan nyeri di kepala.
Kondisi ini memiliki beberapa nama berbeda, seperti migraine-related vertigo, migraine vertigo, atau migraine-related vestibulopathy.
Migrain vestibular berbeda dengan vertigo biasa karena biasanya disebabkan oleh kelainan pada telinga bagian dalam. Migrain vestibular lebih kompleks dan berhubungan dengan disfungsi sistem saraf yang mengontrol keseimbangan tubuh.
Gejala utama migrain vestibular adalah sakit kepala dan pusing yang datang dan pergi. Vertigo akibat migrain vestibular bisa lebih parah dibandingkan vertigo biasa dan berlangsung selama berjam-jam atau berhari-hari.
Kata “vestibular” mengacu pada telinga bagian dalam, yang bertanggung jawab atas pendengaran dan keseimbangan. Gangguan telinga bagian dalam ini dapat menimbulkan berbagai gejala, antara lain: Pusing yang berlangsung lebih dari beberapa menit Mual dan muntah Masalah keseimbangan Sensitivitas terhadap gerakan ekstrem – Merasa mual atau pusing saat menggerakkan kepala, mata, atau tubuh Kebingungan atau disorientasi Merasa tidak nyaman seperti Anda berada di perahu goyang. Sensitivitas terhadap kebisingan
Bagi sebagian orang, migrain vestibular terjadi bertahun-tahun sebelum gejala vertigo muncul.
Penyebab migrain vestibular masih belum sepenuhnya dipahami, namun seperti halnya migrain tradisional, dokter memiliki beberapa teori.
Sebuah teori terkemuka menyebutkan bahwa migrain vestibular disebabkan oleh gangguan komunikasi antar sel saraf di otak. Gangguan ini dapat menyebabkan vertigo dengan menyebabkan tidak berfungsinya sistem saraf yang mengontrol keseimbangan tubuh.
Sulit untuk menentukan berapa banyak orang yang sebenarnya menderita migrain vestibular. Karena gejalanya mirip dengan penyakit lain, sering terjadi kesalahan diagnosis.
Para peneliti memperkirakan sekitar 1% populasi dunia menderita migrain vestibular. Namun angka ini bisa saja lebih tinggi karena masih banyak kasus yang tidak terdiagnosis.
Seperti migrain tradisional, penyakit ini lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria. Gejala vertigo pada migrain vestibular biasanya muncul sekitar usia 40 tahun.