bachkim24h.com – Kehamilan merupakan suatu kondisi yang digunakan untuk menggambarkan masa berkembangnya janin di dalam rahim ibu. Biasanya proses kehamilan berlangsung 40 minggu atau lebih dari sembilan bulan. Namun tidak jarang ibu hamil mengalami komplikasi yang dapat mempercepat proses persalinan.
Menyikapi berbagai permasalahan yang muncul selama kehamilan, Eka Hospital Cibubur telah melakukan diskusi kesehatan secara online dan offline.
Health Talk membahas tentang kehamilan risiko tinggi dengan menghadirkan sederet pembicara ahli di bidangnya masing-masing, antara lain Dr. Purnavan Senoaji, Sp.OG, KFM (Spesialis Obstetri dan Ginekologi, Konsultan Perkembangan Janin Ibu), Dr. Marks Rolland Mulia Pargomgom Sinurath, Sp.JP, FIHA (Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah), Dr. Felix Firianto, Sp.PD (Spesialis Penyakit Dalam).
Pada kesempatan ini, Dr. Purnavan menyampaikan materi tentang kehamilan risiko tinggi, yaitu kehamilan yang berpotensi menimbulkan masalah bagi ibu dan janin yang jika tidak diawasi dan ditangani dengan baik dapat menimbulkan komplikasi bagi ibu dan janin.
“Pada sesi kali ini saya akan membahas tentang beberapa kondisi ibu yang dapat menyebabkan kehamilan berisiko tinggi agar ibu hamil sadar dan memahami kemungkinan-kemungkinan yang dapat membahayakan ibu dan janinnya. “Dengan mengetahui faktor risiko tersebut, dokter dan pasien akan mampu mencoba mengelola segala kemungkinan komplikasi yang mungkin timbul,” jelasnya di sela-sela acara “Health Talk” pada Sabtu (15/10/2022).
Tidak hanya dari sisi kehamilan, dampak komplikasi kehamilan juga menimbulkan risiko pada jantung, seperti aritmia pada ibu hamil. Seperti yang dijelaskan Dr. Marks, aritmia adalah gangguan irama jantung dimana jantung berdetak terlalu lambat, terlalu cepat, atau bahkan tidak teratur. Aritmia dapat terjadi pada semua kelompok umur, mulai dari bayi, anak-anak, dewasa, dan pasien lanjut usia.
Penderita aritmia pada ibu hamil terkadang mengalami beberapa keluhan seperti jantung berdebar akibat detak jantung yang ekstra atau tinggi, mata menjadi gelap, pingsan dan memerlukan pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut, kata dokter spesialis jantung tersebut.
Sementara itu, dr Felix menambahkan terkait diabetes gestasional. Diabetes pada kehamilan atau yang lebih dikenal dengan diabetes gestasional merupakan penyakit serius yang dapat menyebabkan komplikasi kehamilan.
Seperti penyakit diabetes pada umumnya, kondisi ini ditandai dengan tingginya gula darah. Diabetes yang terjadi saat hamil tidak hanya berdampak pada ibu, tapi juga janin dalam kandungan.
Seperti yang Anda ketahui, diabetes gestasional rata-rata terjadi antara minggu ke-24 dan ke-28 kehamilan. Ibu hamil penderita diabetes biasanya tidak menunjukkan gejala apa pun. Meski ada, gejala diabetes gestasional sangat jarang terjadi.
Pada beberapa orang, tanda-tanda gula darah tinggi pada ibu hamil yang mungkin merupakan tanda diabetes gestasional antara lain sering haus, mudah lelah, sering lapar, makan banyak, sering buang air kecil, pandangan kabur, dan mulut kering. Dokter Felix menekankan, jika tidak ditangani dengan baik, diabetes gestasional dapat menyebabkan kadar gula darah tidak terkontrol sehingga berbahaya bagi ibu dan janin.
Jika seorang ibu hamil memiliki penyakit penyerta sebelum hamil, sebaiknya berhati-hati dalam memilih dokter spesialis kandungan, misalnya dalam memilih dokter spesialis fetomaterologi. Seorang ahli fetomaterologi akan bekerja sama dengan dokter spesialis lainnya dan dapat membantu ibu selama masa kehamilan.