Categories
Lifestyle

Menparekraf Optimististis Perputaran Ekonomi di Musim Mudik Lebaran 2024 Bisa Tembus Rp300-400 Triliun

bachkim24h.com, Jakarta – Come Back Season 2024 Idul Fitri mendatang sudah siap. Pasalnya, periode ini merupakan salah satu periode paling ekonomis dibandingkan periode bahagia lainnya di Indonesia, karena berdampak pada pergerakan ratusan juta orang.

Berdasarkan kajian Kementerian Perhubungan, sebanyak 193,6 juta orang berencana mudik pada Idul Fitri tahun ini, dibandingkan tahun lalu yang berjumlah 123,8 juta orang. Menurut Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), akan terjadi dampak ekonomi hingga Rp 276,11 juta antara 8 hingga 15 April 2024.

“Perputaran perekonomian di sektor pariwisata dan pembangunan kini mencapai 276,11 triliun rupiah, dan direncanakan akan terus tumbuh,” kata Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bidang Kebijakan Strategis Desi Ruhati dalam wawancara mingguannya dengan Sandi. Uno (WBSU) di Hotel Manhattan, Jakarta, Senin (04/01/2024).

Namun Menteri Pariwisata dan Perencanaan Perekonomian (Menparekraf) Sandiaga Uno menilai angka tersebut sangat tidak pasti. Prediksinya, jika setiap orang mengeluarkan uang sebesar 1-2 juta rupiah saat lebaran, maka ia yakin perekonomiannya bisa mencapai 300-400 triliun rupiah.

“Saya yakin begitu,” katanya.

Pasalnya, Idul Fitri tidak hanya dirayakan oleh umat Islam di Indonesia, tapi juga oleh umat dari semua agama. Banyak orang yang memanfaatkan kesempatan ini untuk berlibur ke berbagai tempat wisata. Berdasarkan hasil survei, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyebutkan sembilan destinasi wisata akan menjadi destinasi terpopuler saat libur Lebaran 2024.

Malioboro, Sividei, Pangandaran, Parangtritis, Ragunan, Puncak Bogor, Lembang, Borobudur dan Bromo, jelas Desi.

Ia juga mengatakan, beberapa objek wisata yang ramai dikunjungi wisatawan pada musim libur lebaran tahun ini, masih merusak wisata alam seperti pantai atau danau. Disusul pusat kuliner, kebun, taman/kebun binatang, dan pusat perbelanjaan.

Lebih lanjut Desi mengatakan, keuntungan traveling adalah banyaknya mobil pribadi dan keluarga. Kebanyakan dari mereka juga menikmati tur satu hari, namun ada juga yang memilih menginap di hotel selama 2-4 hari. “Tingkat okupansi hotel sampai 80 persen, tapi tempat menariknya bisa mencapai 100 persen,” ujarnya.

Sementara itu, perwakilan pengelolaan dan pengembangan Hariyanto menyarankan agar pengunjung tidak fokus pada satu kawasan saja, mengarahkan kunjungan ke desa wisata. Ia mengatakan, banyak desa wisata, terutama yang memiliki akses wisata pesisir, sebaiknya dijadikan destinasi alternatif.

“Kami ingin memastikan perubahan strategi pariwisata kuantitatif menjadi kualitatif pada komunitas pariwisata. Kawasan wisata di bagian tengah dan timur menunjukkan pertumbuhan paling besar, terutama kawasan wisata pesisir. Pantainya bagus, peluang wisata bawah lautnya juga istimewa,” ujarnya.

Pengunjung dapat mencari informasi di gioksta.kemenparekraf.go.id. Disebutkan, ada 5.280 desa wisata yang masuk dalam jaringan tersebut. “Kami rutin mengundang peserta dari komunitas pariwisata, pengurus desa, Pokdarwis dan lainnya untuk selalu update tentang Jadesta,” ujarnya.

Sebagai bagian dari persiapan, Menparekraf juga menyampaikan pihaknya membagikan brosur tentang penyelenggaraan pariwisata keselamatan, kenyamanan dan kebahagiaan masyarakat pada masa mudik dan hari raya Idul Fitri 1445 H di seluruh pemerintah daerah (Provinsi, Kabupaten , Kota) dan seluruh peserta industri pariwisata.

“Buku ini dapat diperbanyak oleh seluruh pemerintah daerah untuk didistribusikan di daerahnya. Kemenparekraf akan berkoordinasi kuat dengan pihak khusus seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian Kesehatan, kepolisian, dan BASARNAS setempat,” kata Sandi.

Harianto menambahkan, publikasi ini juga telah didistribusikan kepada komunitas dan organisasi pengembangan pariwisata dan ekonomi di masing-masing daerah. Pihaknya terus bekerja sama dengan berbagai kalangan dan juga memantau kesiapan wisatawan untuk menerima migran pulang kampung.

“Khusus di musim bahagia ini, pengawasannya sudah disiapkan, persiapannya dilakukan pada 26-27 Maret 2024 dan akan diperkuat pada musim bahagia berikutnya: 5-15 April 2024,” kata Harianto.

Kemenparekraf juga mencatat perekonomian lima provinsi yang masuk dalam pusat utama mudik, seperti: DIY, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumut, dan Sumbar. Mengingat sifat kunjungannya, sebagian besar wisatawan berasal dari daerah sekitar dan desa-desa.

“Kebanyakan kegiatan wisata akan dimulai pada H+1 Idul Fitri,” imbuhnya.

Pihaknya juga menyiapkan platform Sistem Informasi Pariwisata Nasional (Sisparnas) di siparnas.kemenparekraf.go.id untuk memberikan akses informasi dan pengaduan wisata kepada wisatawan jika ada kendala saat ini.

“Di sini informasi dapat diperoleh secara real time, terutama untuk banyak tempat yang mempunyai bukti kuat untuk dikunjungi oleh para traveller yang akan sering mengunjungi tempat-tempat di wilayahnya, terutama cukup di Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur,” kata Harianto.

“Kami membuka kesempatan untuk menerima review dari wisatawan yang mengunjungi fasilitas memasak tersebut. Melalui Sisparnas ada penghubung langsung, jaringan komunikasi untuk menanggapi keluhan saat berkunjung ke lokasi wisata,” lanjutnya.